Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negeri di Atas Awan, Viral Didatangi 32.000 Orang, Kini Hancur karena Longsor dan Ditutup untuk Wisatawan

Kompas.com - 28/12/2021, 11:41 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Negeri di atas awan Gunung Luhur, Kabupaten lebak, Banten sempat viral di media sosial tahun 2019.

Kala itu, ada ribuan wisawatan yang datang ke lokasi tesebut. Bahkan tercatat ada 32.000 wisatawan yang memadati Gunung Luhur dalam satu hari.

Padahal kunjungan rata-rata lokasi tersebut adalah 1.0000 pengunjung.

Setelah dua tahun berlalu, kawasan wisata tersebut ditutup sementara karena hancur terkena bencana longsor pada Selasa (21/12/2021).

Baca juga: Sempat Viral, Negeri di Atas Awan Hancur karena Longsor, Ditutup bagi Wisatawan

Dalam foto-foto yang beredar, longsor dan tanah retak terjadi di sejumlah titik di Gunung Luhur.

Spot foto yang terletak di atas bukit tampak hancur karena longsor dan tanah retak. Sementara akses jalan ke sana juga tertutup material tanah merah bukit yang longsor.

Otomatis, jalan yang menghubungkan Cipanas-Warung Banten itu tidak bisa dilalui oleh kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Baca juga: Warga Jabodetabek Sudah Boleh Berwisata ke Baduy hingga Negeri di Atas Awan di Lebak

Pernah macet hingga 7 km

Suasana di obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Minggu (22/9/2019). Sejak viral di media sosial, Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu pengunjung pada akhir pekan.KOMPAS.com/ACEP NAZMUDIN Suasana di obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur, Minggu (22/9/2019). Sejak viral di media sosial, Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten, dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu pengunjung pada akhir pekan.
Negeri di atas awan yang ada di Gunung Luhur, viral pada September 2019. Pada Sabtu (21/9/2019), jalan menuju ke tempat wisata tersebut macet hingga 7 kilometer.

Sukmadi, pengelola tempat wisata tersebut mengatakan para pengunjung berdatangan sejak Jumat (20/9/2019).

Namun puncaknya adalah pada hari Sabtu karena kemacetan mencapat 7 kilometer dan pihak pengelola membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk mengurainya.

Membludaknya Gunung Luhur lantaran video dan foto hamparan awan viral di media sosial, sehingga banyak pengunjung yang penasaran.

Wisatawan yang datang tidak hanya dari Kabupaten Lebak atau Banten saja, namun juga dari kota - kota di Jabodetabek.

Baca juga: Tempat Wisata Negeri di Atas Awan Banten Mengalami Beberapa Perubahan

Diusulkan jadi geopark

Suasana di obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur pada Minggu (22/9/2019). Sejak viral di media sosial Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu wisatawan.KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Suasana di obyek wisata negeri di atas awan Gunung Luhur pada Minggu (22/9/2019). Sejak viral di media sosial Gunung Luhur di Desa Citorek Kidul, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Banten dipadati pengunjung hingga mencapai rekor 30 ribu wisatawan.
Terkait viralnya negeri di atas awan, Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengajukan wilayah tersebut menjadi Geopark nasional.

Geopark tersebut bernama Bayah Dome yang wilayahnya meliputi pesisir Pantai Sawarna di selatan Lebak hingga ke bagian utara yang terdapat kekayaan alam salah satunya batu kalimaya.

Iti mengatakan, seluruh kawasan termasuk negeri di atas awan akan terintegrasi satu sama lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com