Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Tinggalkan Sepucuk Surat Usai Curi Uang Rp 150.000 dari Kotak Amal, Ini Pesannya

Kompas.com - 27/12/2021, 14:22 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang pencuri meninggalkan sepucuk surat usai menggasak uang dari kotak amal.

Peristiwa ini terjadi di Masjid Baitur Roham di Desa Demangan, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Dalam surat, maling tersebut menuliskan alasan kenapa dia mencuri uang.

Ia juga berjanji akan mengembalikan uang yang dicuri.

Begini pesannya:

"Dalam jangka setahun uang di dalam kotak ini akan aku kembalikan pada intinya anak saya butuh HP buat sekolah dan sekali saya minta maaf maklum saya tidak bekerja. Sekadar mengingatkan lain kali kotaknya bawa masuk ke dalam atau dipati saja. Tertanda mister X.”

Baca juga: Maling Curi Uang Kotak Amal Masjid Rp 150.000 dan Tinggalkan Surat: Anak Saya Butuh HP

Penjelasan polisi

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor (Polres) Jepara AKP M Fachrur Rozi mengatakan, pencurian kotak amal terjadi pada Kamis (16/12/2021).

Pelaku beraksi pada dini hari, sekitar pukul 02.00 WIB.

Ia menerangkan, Satreskrim Polres Jepara bakal mengupayakan untuk mendalami kasus pencurian itu, meski pengurus masjid tidak melaporkan kejadian tersebut.

"Baru dikonfirmasi lagi oleh pihak desa dan pengurus masjid tidak mau melaporkan kasus pencurian ini. Uang yang dicuri diperkirakan jumlahnya Rp 150 ribu," ujarnya, Minggu (26/12/2021).

Baca juga: Kenakan Jas Hujan, Maling Motor Beraksi Saat Hujan Lebat, Aksinya Terekam CCTV

Dia menjelaskan, pihaknya tengah menyelidiki pencurian uang kotak amal itu.

"Masih dilakukan penyelidikan, terlepas yang bersangkutan meninggalkan surat atau apa pun untuk alasan pembenaran. Karena perbuatannya melanggar hukum dan tidak ada yang tau kondisi kehidupan aslinya seperti apa,” ucapnya.

Baca juga: Mobil Kesayangan Dicuri Maling, Unggahan Anthony Ginting Viral di Medsos, Begini Ceritanya...

Atas kejadian ini, Rozi mengimbau masyarakat agar bisa lebih mengedepankan fakta dalam bersikap.

"Jangan spekulasi dulu kalau yang bersangkutan orang susah, karena kita belum tahu identitasnya, mana tahu ia residivis? Kalau pun ia orang susah, kepolisian memiliki kewajiban membantu, membina dan melakukan edukasi untuk menjadi lebih baik," paparnya.

Pencurian kotak amal terekam CCTV

ilustrasi CCTVdigitaltrends.com ilustrasi CCTV

Aksi pencurian tersebut sempat terekam closed-circuit television (CCTV).

Dalam rekaman kamera pengawas, tampak seorang pria berada di dalam kawasan masjid.

Pria itu awalnya tampak mengendarai sepeda motor.

Baca juga: Dua Pelajar SMA Gonta-ganti Mobil Sewaan Keliling Bandung, Duitnya Ternyata dari Maling Kotak Amal

Detik-detik pencurian terekam jelas oleh kamera pengawas.

Usai menggasak uang dari kotak amal dan meninggalkan sepucuk surat, maling tersebut berjalan meninggalkan masjid sambil menuntun sepeda motornya.

Video rekaman maling mencuri kotak amal masjid ini viral di media sosial.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Grobogan, Puthut Dwi Putranto Nugroho | Editor: Khairina)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com