Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aceh, 17 Tahun Pasca-bencana Tsunami yang Tak Terlupakan

Kompas.com - 26/12/2021, 11:46 WIB
Daspriani Y Zamzami,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Hari ini, 26 Desember 2021, tepat 17 tahun Aceh bangkit dari keterpurukan akibat bencana gempa dan tsunami yang terjadi pada 2004 lalu.

Meski masih dalam kondisi pandemi Covid-19, tidak sedikit wisatawan domestik berkunjung ke situs-situs tsunami di Banda Aceh, satu di antaranya adalah Museum Kapal di Atas Rumah.

Kapal yang nyangkut di atas rumah itu menjadi saksi dahsyatnya tsunami kala itu.

Sambil menjajakan dagangannya, Fauziah (53) mengenang saat dirinya dan putrinya yang saat itu berumur lima bulan terbawa arus gelombang. Keduanya selamat setelah terdampar di atas rumah warga dengan sebuah perahu.

"Saat itu memang mengerikan. Saya berpikir ini adalah kiamat, tapi hingga sore hari saya menyadari saya masih hidup. Allah masih menolong saya. Di sekeliling saya begitu banyak mayat dan kemudian saya memeluk erat bayi saya dan alhamdulillah bayi saya masih selamat,” kenang Fauziah saat berbincang dengan Kompas.com di komplek Museum Kapal di Atas Rumah, Sabtu (25/12/2021).

Baca juga: Air Mata Ridwan Kamil di Sumur Doa Museum Tsunami Aceh

Bundiyah (72) mengisahkan hal yang sama. Bundiyah alias Mak Kolak merupakan pemilik rumah yang sebagian hancur dihantam kapal nelayan yang kini masih bertengger di atas sisa bangunan rumahnya.

"59 orang kami selamat di atas kapal itu dan di sekeliling kapal saya melihat banyak orang meninggal dengan kondisi yang cukup mengenaskan. Saya tidak berpikir air laut naik, dalam pikiran saya tanah pecah dan saya masuk dan jatuh ke dalam tanah, tapi ternyata air laut naik,” katanya.

Seorang pengunjung asal Tanjung Balai, Suamtera Utara, Andriana (40) tak kuasa meneteskan air matanya mendengar kisah dari Fauziah itu.

“Kuasa Tuhan begitu luas, bayangkan di atas rumah ini, perhau itu menyelamatkan puluhan orang, hanya melihat monumen ini saja, saya tak sanggup membayangkan bagaimana kejadian yang sebenarnya,” katanya.

Baca juga: Bawa 13,5 Kg Sabu dari Aceh, 4 Mahasiswa dan Karyawan Perkebunan Ditangkap di Sumut

Andriana yang ditemani keluarganya mengaku sengaja datang ke Aceh untuk menyaksikan sisa tsunami yang terjadi pada 17 tahun lalu.

“Awalnya memang kita mau liburan, tapi sekalian ingin menyaksikan beberapa agenda peringatan bencana tsunami. Saya rasa ini penting bagi kami, agar bisa menarik pelajaran bahwa kita memang harus bersahabat dengan lingkungan kita dan mempelajari tanda-tanda bahaya jika bencana itu tiba,” jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Seorang Warga Sikka Dianiaya 3 Pria hingga Babak Belur, Satu Pelaku Berstatus ASN

Regional
Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Usai Penarikan Pencalonan, Caleg PDI-P Terpilih di Salatiga Resmi Diubah

Regional
Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Diisukan Maju Pilkada Papua, Irjen Fakhiri: Saya Masih Kapolda

Regional
'Long Weekend', Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

"Long Weekend", Daop 5 Purwokerto Tambah Rangkaian Kereta Tujuan Jakarta, Apa Saja?

Regional
Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Pembuat Video Asusila di Pemandian Air Panas Maluku Tengah Ditangkap

Regional
Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com