Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gereja St Ignatius Loyola, Cagar Budaya Sarat Sejarah di Sikka, Dibangun Tahun 1893

Kompas.com - 25/12/2021, 13:23 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Gereja Santo Ignatius Loyola adalah salah satu bangunan cagar budaya nasional yang sarat bernilai sejarah.

Gereja ini berada di Sikka, salah satu kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur.

Tak banyak yang tahu jika Gereja Santo Ignatius Loyola dibangun oleh arsitek yang sama dengan bangunan Gereja Katedral di DKI Jakarta.

Misa malam Natal pertama di gereja ini digelar pada 24 Desember 1899 Oleh masyarakat sekitar, gereja tersebut dikenal dengan nama Gereja Tua Sikka.

Baca juga: Gereja Blenduk, Rumah Ibadah Ikon Semarang yang Ada Sejak Tahun 1753

Dikutip dari Indonesia.go.id . Gereja Tua Sikka dibangun oleh pastor berkebangsaan Portugis, JF Engbers D'armanddaville pada 1893.

Pembangunan gereja dibantu oleh Raja Sikka Joseph Mbako Ximenes da Silva.

Bangunan gereja ini merupakan hasil rancangan Pastor Antonius Dijkmans, arsitek yang juga ikut mendesain Gereja Katedral Jakarta.

Pengaruh budaya Eropa dipadukan dengan budaya setempat sangat terlihat jelas pada gaya arstitektur bangunan itu.

Gereja itu juga kerap didatangi turis domestik dan mancanegara sebagai obyek wisata religius.

Baca juga: Banyak Jemaat Ikut Misa Natal, Katedral Ambon Sediakan Tenda di Depan Gereja

Bangunan mengadopsi unsur budaya lokal

Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.
Arsitektur Gereja Tua Sikka tak hanya mengikuti gaya Renaisans dan Barok yang berkembang di daratan Eropa saat itu.

Namun juga mengadopsi unsur-unsur budaya lokal serta memanfaatkan material bahan bangunan yang ada di Indonesia.

Misalnya, mengunakan material kayu jati untuk dijadikan kuda-kuda penahan atap bangunan serta tiang penyangga bangunan cagar budaya nasional itu.

Sebanyak 360 kubik kayu jati tersebut didatangkan langsung dari hutan-hutan di Pulau Jawa, menggunakan kapal besar menuju Maumere.

Baca juga: Gema Kidung Natal Berbahasa Madura di Gereja Sumberpakem Jember

Dangkalnya garis pantai Desa Sikka membuat kapal pengangkut kayu material gereja tak mampu mendekati bibir pantai.

Oleh warga setempat, kayu-kayu jati tadi dilarungkan ke laut dan ditarik beramai-ramai menuju garis pantai.

Tak hanya kayu jati, ada pula semen dan besi ikut dibawa dari luar Maumere untuk pembangunan gereja berukuran panjang 47 meter dan lebar 12 meter yang dikelilingi oleh perbukitan dan pantai itu.

Jika dilihat dari tampak muka, bangunan Gereja Tua Sikka berbentuk dua susun kerucut.

Baca juga: Misa di Gereja Katedral Semarang Terapkan Prokes Ketat, Jemaat Diberi Kartu Khusus

Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.
Di atap bangunan muka terdapat menara lonceng abu-abu setinggi 15 meter dengan atap berbentuk kerucut dilengkapi salib di puncaknya.

Pintu masuk gereja dilindungi sebuah atap yang ditopang oleh struktur kayu jati. Di kiri dan kanan pintu masuk terdapat jendela berkaca patri yang tertutup rapat.

Dan di pintu masuk itu pula terdapat dua patung setingi 1,5 meter, yaitu patung Santo Ignatius Loyola dan Santo Yosef.

Di bagian dalam gereja terdapat barisan ratusan bangku panjang terbuat dari kayu jati.

Tepat di atas deretan bangku kayu ini kita dapat melihat dengan jelas genteng bangunan gereja karena rangka atapnya dibuat tanpa plafon.

Baca juga: Pemuda Muslim Jaga Ibadah Natal Sejumlah Gereja di Ambon

Sebanyak 16 tiang kayu jati digunakan untuk menopang struktur atap mulai dari bagian depan hingga menuju altar.

Kayu-kayu itu dibuat melengkung dan disambung membentuk atap kerucut. Struktur kayu penopang atap ini kemudian disangga oleh kayu-kayu berbentuk silang. Seluruh kayu penopang tadi dicat warna cokelat dan kuning.

Di tiap sisi bangunan gereja terpasang 36 jendela kayu tanpa kaca. Di bagian atasnya terpasang jendela dengan ukuran lebih kecil, sebanyak 48 buah dengan kaca warna kuning kusam.

Meski bangunan gereja ini banyak menggunakan struktur kayu, konstruksinya tetap kokoh meski pernah dihantam gelombang tsunami yang melanda Maumere pada 1992.

Baca juga: Gereja Kotabaru Yogyakarta Larang Umat Bawa Tas Ransel Saat Misa Natal

Motif tenun ikat

Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para peziarah mengikuti prosesi Logu Senhor di Gereja Santo Ignatius Loyola (Gereja Tua Sikka), Kampung Sikka, Kecamatan Lela, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, Jumat (19/4/2019) malam.
Pada sekujur dinding gereja terlukis motif wenda yang biasanya disematkan pada tenun ikat khas Sikka.

Motif pada dinding ini sudah ada sejak pertama kali gereja digunakan untuk misa malam Natal 24 Desember 1899 dan tetap dipertahankan hingga saat ini.

Pada bagian altar terdapat motif khusus berupa tenunan pada pakaian kebesaran raja berbentuk belah ketupat.

Gereja ini memiliki halaman muka yang cukup luas dan tepat di sayap kanan bangunan utama terdapat gedung Pastoran Santo Ignatius Loyola Sikka.

Baca juga: Ridwan Kamil Salurkan Kredit Mesra untuk Jemaat Gereja Jelang Misa Natal

Di sayap kanan dan kiri gereja terdapat kompleks pemakaman raja-raja dan pastor Sikka.

Sejumlah benda-benda berusia ratusan tahun juga masih tersimpan rapi di tempat ini seperti tempat lilin kuno dari bahan kuningan dan arsip buku-buku misa lama yang tersimpan di sekretariat paroki.

Terdapat pula patung salib Yesus, warisan Raja da Silva yang setiap hari raya Jumat Agung diarak umat keliling kampung dalam ritual Logu Senhor.

Ritual Logu Senhor yang sudah menjadi tradisi menjadi daya tarik tersendiri di Sikka.

Baca juga: Usung Tema Ramah Lingkungan, Ornamen Natal Gereja Kotabaru Dibuat dengan Janur Kuning

Menurut cerita masyarakat setempat, raja mempercayai bahwa dengan salib peninggalan Raja Sikka tersebut mampu mengusir wabah kematian dan wabah penyakit yang melanda Sikka.

Gereja tua di Sikka ini kini telah menjadi salah satu destinasi wisata menarik di Flores, khususnya di Kabupaten Sikka.

Keberadaan gereja berusia ratusan tahun tersebut perlu terus dilestarikan karena memiliki nilai sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Ibu dan Anak di Ende Tertimpa Material Longsor, 1 Tewas

Regional
Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Diduga Dipukuli Anak Kandung Pakai Kursi, Ibu di Palembang: Lama-lama Saya Bisa Mati karena Dia

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Marliah Kaget Tiba-tiba Jadi WNA Malaysia, Padahal Tak Pernah ke Luar Negeri

Regional
Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Sebelum Mutilasi Istrinya, Tarsum Sempat Titipkan Anak dan Ingin Merantau ke Kalimantan

Regional
Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Banjir di Sulsel Tewaskan Belasan Orang, Mitigasi Risiko Dipertanyakan

Regional
Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Viral, Video Polisi Razia Kosmetik di Sekolah, Polda Lampung Sebut Misinformasi

Regional
Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Seorang Pria Hilang Diterkam Buaya di Sungai Bele NTT, Tim SAR Lakukan Pencarian

Regional
Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Terdampak Kasus Timah, 2 Pabrik Sawit di Babel Berhenti Operasional

Regional
Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Warga Aceh Utara Diduga Tewas Dianiaya Polisi, Wakapolres: Tidak Ada Pemukulan

Regional
Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com