Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Orangtua di Jambi Tolak Vaksin Anak dengan Alasan Kesehatan

Kompas.com - 20/12/2021, 21:00 WIB
Suwandi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAMBI,KOMPAS.com - Sebagian orangtua belum mengizinkan anaknya disuntik vaksin karena alasan kesehatan.

Kota Jambi dan Kabupaten Tebo adalah dua daerah di Provinsi Jambi yang sudah boleh melaksanakan vaksinasi anak, lantaran capaian vaksinasinya sudah melampaui target nasional, di atas 70 persen.

"Ini sudah melampaui target nasional. Angka vaksinasi kita sudah 101 persen dosis pertama dan 80 persen dosis kedua," kata Walikota Jambi, Syarif Fasha Senin (20/12) usai melihat pelaksanaan vaksinasi di SDN 47 Kota Jambi.

Dengan melampaui target 70 persen, kata Fasha Kota Jambi dan Kabupaten Tebo, boleh melaksanakan vaksinasi anak.

Baca juga: Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Mataram Baru Dimulai Januari, Sasar 50.000 Anak

Ia mengatakan pelaksanaan vaksinasi akan diselenggarakan di beberapa tempat di Kota Jambi.

"SD pemerintah, SD swasta, Madrasah dan sebagainya. Semua puskesmas dikerahkan untuk melaksanakan vaksinasi anak-anak usia 6 sampai 11," kata Fasha menjelaskan.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Jambi, Ida Yuliati menyampaikan, target hari ini sekitar 2.100 dosis vaksin.

"Hari ini sekitar 2.100 dosis. Karena batas kita hanya tiga jam. Namun kalau masih ada waktu kita keluarkan lagi," katanya.

Menurutnya, untuk hari ini ada sekitar 14 sekolah yang melaksanakan vaksinasi anak-anak tersebut.

"Ada 14 sekolah. Pelaksanaan hari ini sudah di koordinir sama pihak sekolah dan puskesmas, dan untuk dosisnya sama saja antara dewasa dan anak-anak," kata Ida.

Kemudian kata Ida Yulianti, saat ini, Kota Jambi masih menyimpan vaksin sinovac sebanyak 10 ribu dosis.

"Jadi untuk pencapaian ini sudah lebih cukup dan nanti satu bulan lagi akan datang untuk dosis kedua," jelasnya.

Sementara itu, Kepala sekolah Sekolah Dasar Negeri 47 Kota Jambi, Ansori mengatakan total siswa yang akan divaksin 1.009 anak.

"Dari jumlah itu, 726 orangtua setuju anaknya divaksin. Sisanya belum membolehkan dengan alasan kesehatan," kata Ansori menjelaskan.

Meskipun angkanya sudah melebihi 70 persen, kita tetap melakukan sosialiasi kepada orangtua murid, agar setuju anaknya divaksin.

"Kami berkoordinasi dengan pihak dinas kesehatan. Kalau bisa, dalam satu minggu para siswa sudah divaksin," kata Ansori.

Dia mengatakan para anak yang belum mengikuti vaksin, karena belum mendapatkan izin dari orangtua dan alasan kesehatan.

Dikatakan Ansori, sejumlah orangtua juga mengaku masih ada yang khawatir. Mereka ingin melihat vaksinasi pada hari pertama dahulu sebelum memutuskan anaknya divaksin atau tidak.

Kalau semua berjalan baik dan tidak ada masalah, Ansori meyakini orangtua akan mengizinkan anaknya untuk vaksin.

Nora (39) selaku orangtua murid mendukung program vaksinasi anak demi kesehatan dan kelancaran pertemuan tatap muka di sekolah nantinya.

"Kita satu rumah sudah divaksin, anaknya juga mau divaksin," kata Nora.

Baca juga: Vaksinasi Anak di Jombang Ditarget Rampung Januari supaya Bisa Laksanakan PTM Penuh

Dia menuturkan memang sebaiknya orangtua tidak berpikir negatif terhadap vaksin. Pasalnya mulai dari pengadaan, distribusi, dan pelaksanaan vakin diawasi secara ketat oleh pemerintah.

"Tidak ada alasan untuk takut. Banyak orang sudah vaksin kedua dan tidak terjadi sesuatu yang buruk," kata Nora.

Dia berharap semua orang dan anak-anak segera seluruhnya telah mengikuti vaksinasi dari pemerintah.

"Kalau semua sudah vaksin, kita bisa leluasa hidup normal, tanpa banyak ketakutan," tutup Nora.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sumsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Pilkada Banten 2024, Gerindra-Demokrat Ingin Lanjutkan KIM di Banten

Regional
Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Pengusaha Kerajinan Tembaga Boyolali Ditemukan Tewas di Rumahnya, Diduga Dibunuh

Regional
Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Puncak Gunung Lewotobi NTT Hujan Deras, Warga Diimbau Waspadai Banjir Lahar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com