Leo, penumpang tujuan Ende mengakui harga tiket yang murah jadi alasan utama memilih kapal laut. Ia juga merasa nyaman karena tak harus transit.
"Lebih nyaman, bisa menikmati perjalanan walau jauh," kata Leo.
Leo menaiki KM Awu di Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Barat. Ini pengalaman pertamanya naik dari Pelabuhan Kumai. Biasanya dari Surabaya.
Leo yang memang terbiasa naik kapal laut saat pulang ke Kupang menyoroti fasilitas di salah satu angkutan favorit masyarakat NTT itu.
"Seperti kamar mandi, ada yang perlu diperbaiki, maksudnya belum bagus lah, kalau kamar mandi kapal swasta lebih bagus," kata dia.
KM Awu merupakan kapal buatan Jerman yang pertama kali beroperasi pada 1992. Nama kapal itu diambil dari sebuah gunung di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Kapal ini pertama kali dioperasikan oleh nakhoda perempuan pertama PT Pelni, Kartini.
Setelah melayani sejumlah rute pelayaran berbeda, kini kapal milik PT Pelni itu melayani rute Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan menuju Pelabuhan Kalabahi, Alor, NTT.
Dalam perjalanannya, kapal ini mampir di sejumlah pelabuhan, di antaranya Surabaya, Bali, Lombok, Sumba Timur, Ende, dan Kupang.
Baca juga: BMKG: Gempa di Larantuka NTT Tak Terkait Aktivitas Gunung Semeru dan Gunung Awu
Butuh waktu sekitar tujuh hari bagi KM Awu menyelesaikan rute Pelabuhan Kumai-Pelabuhan Kalabahi.
Untuk menempuh perjalanan dari pelabuhan pertama di Kumai hingga pelabuhan terakhir di Alor, penumpang harus merogoh kocek sekitar Rp 576.000.
Harga tiket itu menyesuaikan dengan pelabuhan keberangkatan dan tujuan penumpang.
Bagi sebagian besar masyarakat NTT, KM Awu memiliki peran penting dalam menghubungkan mereka dengan daerah lain.
Di Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur, misalnya, ada beberapa kapal penumpang yang melayani pelayaran multiport (beberapa pelabuhan), seperti KM Egon, KM Awu, dan KM Wilis.
KM Awu merupakan favorit masyarakat Waingapu karena ukurannya yang bisa menampung 1.000 penumpang. Pelabuhan yang disinggahi KM Awu juga lebih banyak.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 19 Desember 2021
Kepala Cabang PT Pelni Waingapu Saiful Fauzi menyebutkan, pada Rabu, sekitar 235 penumpang menaiki KM Awu dari Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur.
Jumlah penumpang itu lebih banyak dari biasanya karena menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Biasanya, jumlah masyarakat yang berangkat menuju sejumlah pelabuhan di NTT sekitar 130 orang.
"Ini sudah persiapan natalan, jadi warga dari Kupang yang rumahnya di Waingapu singgah, nanti pulang lagi," kata Saiful.
Baca juga: Direktur Penyidikan KPK Jadi Kapolda NTT, Ini Profil Brigjen Pol Setyo Budiyanto