Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayaran KM Awu, Pengabdian demi Konektivitas (1)

Kompas.com - 20/12/2021, 09:42 WIB
Dheri Agriesta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Leo, penumpang tujuan Ende mengakui harga tiket yang murah jadi alasan utama memilih kapal laut. Ia juga merasa nyaman karena tak harus transit.

"Lebih nyaman, bisa menikmati perjalanan walau jauh," kata Leo.

Leo menaiki KM Awu di Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan Barat. Ini pengalaman pertamanya naik dari Pelabuhan Kumai. Biasanya dari Surabaya.

Leo yang memang terbiasa naik kapal laut saat pulang ke Kupang menyoroti fasilitas di salah satu angkutan favorit masyarakat NTT itu.

"Seperti kamar mandi, ada yang perlu diperbaiki, maksudnya belum bagus lah, kalau kamar mandi kapal swasta lebih bagus," kata dia.

Kapal berusia 29 tahun

KM Awu berlayar. KM Awu berlayar.

KM Awu merupakan kapal buatan Jerman yang pertama kali beroperasi pada 1992. Nama kapal itu diambil dari sebuah gunung di Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.

Kapal ini pertama kali dioperasikan oleh nakhoda perempuan pertama PT Pelni, Kartini.

Setelah melayani sejumlah rute pelayaran berbeda, kini kapal milik PT Pelni itu melayani rute Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat, Kalimantan menuju Pelabuhan Kalabahi, Alor, NTT.

Dalam perjalanannya, kapal ini mampir di sejumlah pelabuhan, di antaranya Surabaya, Bali, Lombok, Sumba Timur, Ende, dan Kupang.

Baca juga: BMKG: Gempa di Larantuka NTT Tak Terkait Aktivitas Gunung Semeru dan Gunung Awu

Butuh waktu sekitar tujuh hari bagi KM Awu menyelesaikan rute Pelabuhan Kumai-Pelabuhan Kalabahi.

Untuk menempuh perjalanan dari pelabuhan pertama di Kumai hingga pelabuhan terakhir di Alor, penumpang harus merogoh kocek sekitar Rp 576.000.

Harga tiket itu menyesuaikan dengan pelabuhan keberangkatan dan tujuan penumpang.

Kebutuhan masyarakat

Bagi sebagian besar masyarakat NTT, KM Awu memiliki peran penting dalam menghubungkan mereka dengan daerah lain.

Di Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur, misalnya, ada beberapa kapal penumpang yang melayani pelayaran multiport (beberapa pelabuhan), seperti KM Egon, KM Awu, dan KM Wilis.

KM Awu merupakan favorit masyarakat Waingapu karena ukurannya yang bisa menampung 1.000 penumpang. Pelabuhan yang disinggahi KM Awu juga lebih banyak.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 19 Desember 2021

Kepala Cabang PT Pelni Waingapu Saiful Fauzi menyebutkan, pada Rabu, sekitar 235 penumpang menaiki KM Awu dari Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur.

Jumlah penumpang itu lebih banyak dari biasanya karena menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Biasanya, jumlah masyarakat yang berangkat menuju sejumlah pelabuhan di NTT sekitar 130 orang.

"Ini sudah persiapan natalan, jadi warga dari Kupang yang rumahnya di Waingapu singgah, nanti pulang lagi," kata Saiful.

Baca juga: Direktur Penyidikan KPK Jadi Kapolda NTT, Ini Profil Brigjen Pol Setyo Budiyanto

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com