Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelayaran KM Awu, Pengabdian demi Konektivitas (1)

Kompas.com - 20/12/2021, 09:42 WIB
Dheri Agriesta,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Saiful menyebutkan, ada banyak kapal yang bisa dimanfaatkan penumpang dari Pelabuhan Waingapu menuju sejumlah daerah di NTT, khususnya Kupang.

Masyarakat bisa memanfaatkan kapal yang dikelola PT Pelni maupun swasta. Namun, KM Awu merupakan favorit masyarakat Waingapu.

"Karena besar, bersih, terus dapat makan. Orang itu senangnya di situ. Apalagi sekarang servis makanan bagus," kata Saiful.

Di dalam kapal pabrikan Jerman itu, penumpang mendapatkan makanan tiga kali sehari. Makanan itu disiapkan koki di dapur yang terletak di lantai tiga kapal.

Baca juga: PVMBG: Gempa Vulkanik di Gunung Awu Masih Terekam, Statusnya Level Waspada

Selain untuk angkut penumpang, KM Awu juga dimanfaatkan masyarakat untuk membawa barang dan logistik.

Saiful mengatakan, tak ada kapal roro yang melintas di Pelabuhan Waingapu. Sehingga, masyarakat setempat memanfaatkan jasa kapal feri, kapal swasta, hingga kapal milik PT Pelni.

"Kadang dari Surabaya ada banyak juga barang, karena ada kapal tol laut dari Surabaya ke Kupang," kata dia.

Pada Rabu pagi itu, aktivitas bongkar muat di KM Awu terlihat saat Kompas.com hendak menaiki kapal. Beberapa kotak putih berukuran lumayan besar diturunkan dari kapal.

Kotak-kotak itu ternyata berisi es krim, makanan beku, dan minuman ringan. Petugas yang membongkar kotak itu menyebut, barang-barang itu akan disalurkan ke sejumlah toko di Waingapu.

Menurut Saiful, es krim hingga makanan beku itu dibeli dari Bali.

"Distributor itu ada di Bali, nanti disebarkan ke sejumlah toko, ada nama masing-masing toko di boks itu," kata Saiful.

Baca juga: Status Gunung Awu di Sangihe Naik Jadi Waspada, Warga Dilarang Beraktivitas dalam Radius 1 Km dari Puncak

"Selain ada kapal Awu masuk, kita ada river juga, itu paling Utama river itu (untuk angkutan barang)," tambahnya.

Sebuah kontainer terlihat di haluan KM Awu. Kontainer itu juga berfungsi sebagai lemari pendingin.

Di dekatnya, terlihat beberapa motor yang dibingkai dengan kotak kayu. Mereka tersusun rapi bersama sejumlah barang lain di haluan kapal.

Nakhoda KM Awu, Kapten Erivaldi RZ mengatakan, motor-motor itu rata-rata dibawa penumpang dari Pelabuhan Kumai, Kotawaringin Barat.

Kotawaringin Barat, kata dia, merupakan salah tujuan masyarakat NTT untuk bekerja. Biasanya, mereka bekerja di ladang sawit.

"Kita sengaja pasangkan kayu seperti kotak itu biar kelihatan dimensinya," kata Eri saat berbincang di anjungan kapal.

Baca juga: Tersesat Saat Turuni Gunung Awu, 2 Pendaki Diselamatkan Tim SAR

Erivaldi sering melihat penumpang membawa motor dengan KM Awu. Motor-motor itu nantinya dipakai untuk beraktivitas selama di NTT.

Ada juga penumpang yang sengaja membawa motor untuk ditinggalkan di kampung halaman.

Pelayaran rute Pelabuhan Kumai-Pelabuhan Kalabahi kali itu sudah mulai terasa ramai. Masyarakat NTT dari sejumlah wilayah sudah mulai pulang untuk persiapan Natal.

Namun, Eri menyebutkan, penumpang paling banyak naik dari Pelabuhan Benoa, Bali. Ia tidak menyebut angka pasti, tetapi jumlah penumpang yang tersisa pada perjalanan Waingapu-Kalabahi itu sekitar 900 orang.

Setelah menempuh sekitar delapan jam perjalanan dari Pelabuhan Waingapu, KM Awu tiba di Kabupaten Ende.

Baca juga: Detik-detik Terjadinya Ledakan di Kapal Motor di NTT, 4 Orang Lompat ke Laut

Kapal itu bersandar sekitar dua jam untuk melakukan aktivitas bongkar muat barang dan penumpang.

Sejumlah penumpang dengan tujuan Kabupaten Ende terlihat mulai sibuk mengumpulkan barang bawaan mereka. Mereka lalu mengantre turun kapal. Beberapa di antaranya telah ditunggu keluarga di dermaga.

Di antara penumpang terlihat Mama Lamalen menggendong dan memegangi anaknya. Setelah lima hari di laut, ia akhirnya tiba di kampung halaman.

Setelah dua jam sandar di Pelabuhan Ende, KM Awu bertolak menuju Pelabuhan Tenau, Kupang. Perjalanan itu memakan waktu sekitar sembilan jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com