SURABAYA, KOMPAS.com - Siswa di SDN 1 Tlageh Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur sudah dua pekan belajar di garasi mobil warga lantaran kelasnya roboh akibat diguyur hujan dan angin kencang pada Jumat (3/12/2021) lalu.
Kepala Sekolah SDN 1 Tlageh, Selamet mengatakan, ruang kelas yang dipakai siswa kelas 1 dan 2 sudah tidak bisa digunakan lagi karena roboh. Sementara proses belajar mengajar harus tetap berjalan dengan baik.
"Hari ini pas genap setengah bulan siswa kami belajar pakai parkiran mobil itu. Belum ada kabar baik juga kapan akan dilakukan penanganannya," kata Selamet saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Terkumpul Setengah Miliar, Siswa TK hingga SMP di Bangkalan Patungan demi Korban Erupsi Semeru
Untungnya, garasi mobil yang dipakai oleh siswa itu merupakan bagian dari keluarga besar SDN 1 Tlageh. Pemiliknya bernama Junaidi yang kebetulan tenaga pengajar sekaligus komite sekolah di sekolah tersebut.
Adapun untuk siswa di empat kelas yang lainnya, yakni siswa kelas 3, 4, 5 dan 6 masih menggunakan dua ruang gedung yang tersisa meski terbilang bangunan tua.
"Kelas 3, 4, 5 dan kelas 6 masih menggunakan sisa dua ruang gedung sekolah itu. Kebetulan masih bisa dipakai walaupun sudah termakan usia," terang Selamet.
Pakai alas terpal
Jarak dari sekolah ke garasi rumah warga itu sekitar 30 meter. Garasi itu tidak terlalu luas dan harus menampung 49 siswa. Terdiri dari 21 siswa kelas 1 dan 18 siswa kelas 2.
Baca juga: Gedung SD di Bangkalan Roboh Usai Diguyur Hujan Deras, Siswa Pindah Belajar ke Garasi Rumah Warga
Ketika proses belajar mengajar hendak dimulai, pemilik rumah harus mengeluarkan mobilnya dan harus menyediakan alas supaya siswa tidak duduk di tanah.
"Awalnya pakai alas terpal itu. Jadi siswa sebelum belajar alasnya digelar dulu, karena masih tanah. Sekarang sudah disemen," kata Selamet.