Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Akui Ngos-ngosan Gowes Bareng Yudha Pelajar Kelas 2 SMP Lewat Tanjakan Gombel

Kompas.com - 16/12/2021, 19:00 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku ngos-ngosan saat bersepeda bareng pelajar SMP 1 Kesugihan, Yudha Wiratama (13).

Ganjar menyambut Yudha yang tiba di Semarang setelah bersepeda dari Cilacap.

Yudha nekat gowes sejauh 250 kilometer demi bertemu Ganjar.

Pelajar kelas 2 SMP itu berangkat pada Rabu (15/12/2021) pagi dan tiba malam hari di Semarang.

Baca juga: Pelajar SMP Gowes 250 Kilometer Akhirnya Bertemu Ganjar Pranowo, Ini yang Dia Dapat

Pada Kamis (16/12/2021) Yudha bertemu Ganjar dan akhirnya diajak gowes keliling Kota Semarang dengan melewati jalur yang tidak biasanya.

Rutenya penuh dengan tanjakan ekstrem, yakni tanjakan Gombel, tanjakan Gajahmungkur dan tanjakan-tanjakan di perkampungan.

Selain melewati rute tanjakan yang ekstrem, Ganjar juga mengajak Yudha keliling ke Kota Lama Semarang dan sarapan bersama.

"Yudha ini luar biasa, dia baru setahun belajar sepeda, tapi punya bakat bagus. Setidaknya tadi kita tes naik tanjakan Gombel, dia enggak keringetan. Padahal, saya saja ngos-ngosan," kata Ganjar, Kamis.

Ganjar senang melihat semangat Yudha. Dia menilai, dari Cilacap ada anak berbakat yang bisa menjadi atlet masa depan bangsa.

"Dugaan saya banyak anak seperti Yudha ini. Usia seperti dia, kelas 2 SMP sudah punya potensi bagus untuk jadi atlet profesional. Yudha ini hanya butuh pelatih saja, kalau ketemu pelatih yang bagus, dia bisa jadi atlet hebat. Passionnya ada, semangat berolahraganya ada. Terus latihan ya," kata dia.

Selain berbakat, Ganjar menilai Yudha nekat dan berani karena bersepeda dari Cilacap ke Semarang dengan jarak tempuh sekitar 250 kilometer dan rutenya sangat berat.

Ganjar tahu betul, bahwa rute mulai Cilacap, Banyumas, Banjarnegara, Purbalingga dan Pemalang itu cukup menantang.

"Saya tahu persis itu rute yang banyak tantangan. Terutama di Purbalingga, Banjarnegara karena tanjakannya ekstrem. Tapi dia mampu melakukan itu," puji dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com