Pelajar SMP di Sidoarjo Perkosa Teman Sekolahnya Saat Pingsan Setelah Dianiaya

SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang pelajar SMP di Sidoarjo tega memerkosa teman sekolahnya. Korban diperkosa dalam keadaan pingsan usai dianiaya.

Pelaku berinisial AR (15), warga Taman, Sidoarjo. Dia memerkosa teman sekolahnya yang juga masih berusia 15 tahun pada Jumat (10/12/2021) sekitar pukul 15.00 WIB.

Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Novi menjelaskan, kejadian pemerkosaan disertai penganiayaan itu bermula ketika pelaku AR melihat korban sedang bermain di Lapangan Sate Gang 2 Kelurahan Kalijaten, Kecamatan Taman, Sidoarjo.

Tak lama kemudian, pelaku mengajak korban masuk ke rumah kosong milik salah satu warga.

"Setelah ada di dalam rumah kosong itu, pelaku meminta korban untuk membuka celananya. Tapi, korban menolaknya," kata Novi saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (13/12/2021).

Pelaku terus memaksa, tetapi korban tetap menolak mengikuti keinginannya. Pelaku kemudian memukul korban di bagian punggungnya.

Namun, korban tetap menolak. Pelaku lantas mencekik dan memukul kepala korban dengan menggunakan genteng.

"Setelah dianiaya, dipentokkan kepalanya ke tembok, dan dipukul dengan genteng, diseret serta dicekik, lalu korban pingsan. Saat pingsan itulah pelaku melakukan seperti hubungan suami istri dengan korban ini," jelasnya.

Baca juga: Kanit Reskrim dan Penyidik Polsek Tambusai Utara, Pengancam Ibu Korban Pemerkosaan 4 Pria, Dimutasi

Novi mengatakan, kejadian itu diketahui oleh salah satu warga dan melaporkannya kepada ketua RT setempat untuk disampaikan kepada orangtua korban.

Orangtua korban lalu melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.

Saat ini, korban sedang menjalani perawatan intensif di RSUD Sidoarjo. Selain mengalami luka di bagian kepala, korban juga trauma.

Sementara itu, pelaku sudah ditangkap oleh pihak kepolisian setempat dan sedang dimintai keterangan.

"Pelaku sudah diamankan untuk diperiksa dan sedang dimintai keterangan oleh Satreskrim," kata Novi.

Novi menegaskan, berdasarkan hasil pengakuan pelaku, dia nekat melakukan hal itu karena sering melihat film porno di ponsel miliknya.

"Sementara itu, dulu yang bisa saya sampaikan, nanti kalau sudah P21 (berkas lengkap), dinyatakan lebih dalam lagi," katanya.