Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Hanyut Saat Perbaiki Bagan, 4 Nelayan Melompat ke Laut, 1 di Antaranya Hilang

Kompas.com - 12/12/2021, 18:44 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BATULICIN, KOMPAS.com - Seorang nelayan asal Desa Gusungu, Kecamatan Kusan Hilir, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan (Kalsel), dilaporkan hilang saat berusaha memperbaiki bagan, Minggu (12/12/2021).

Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Banjarmasin Al Amrad mengatakan, korban SY (30) bersama tiga rekannya berangkat ke Perairan Pagatan, Tanah Bumbu.

Baca juga: Perahu Terbalik Saat Mencari Ikan, Nelayan Hilang di Sungai Martapura Kalsel

Tiba di tengah laut, mereka menambatkan perahu ke bagan dengan seutas tali. Tanpa mereka sadari, tali yang mengikat perahu itu putus. Perahu mereka pun hanyut.

"Tali perahu yang seharusnya terikat ke bagang terlepas dan menyebabkan perahu mereka larut terbawa gelombang," ujar Al Amrad dalam keterangan resminya, Minggu.

Melihat kapal yang mereka tumpangi terbawa gelombang, keempat nelayan itu melompat ke laut.

"Kemudian keempat orang nelayan tersebut memutuskan untuk terjun berenang dari atas bagang berusaha menjangkau tali dan kapal mereka," jelasnya.

Saat berenang menjangkau tali kapal, tiga nelayan berhasil menjangkau tali dan selamat. Sementara korban SY hilang tergulung gelombang yang cukup tinggi.

"Satu orang nelayan SY tidak dapat bertahan saat berenang dan menyebabkan korban tersebut tenggelam hingga sekarang," tambahnya.

Mendapat laporan adanya nelayan hilang, personel SAR Banjarmasin dikerahkan mencari korban.

Baca juga: Tak Kunjung Balik ke Kapal, Nelayan Hilang di Perairan Cilacap, Bermula Hendak Tangkap Ikan Seharga Jutaan Rupiah

Namun, pencarian yang dilakukan hingga petang tak membuahkan hasil karena cuaca di lokasi tak bersahabat.

"Cuaca di lokasi hujan ringan dan arus gelombang cukup deras," jelasnya.

Hingga saat ini, penyisiran terus dilakukan tim SAR gabungan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pengguna Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com