Tahun ini, Pertamina Field Limau fokus pada Niat Mila dengan menambah diferensiasi produk lewat pelatihan pembuatan herbal dan upaya menuju pasar yang lebih luas.
Juga ada pelatihan kewirausahaan dan perubahan kemasan produk untuk meningkatkan brand awareness produk, pelatihan hand sanitizer sebagai bentuk penyesuaian terhadap pandemi Covid-19, dan penambahan hardskill membuat karya dari lidi kelapa sawit.
Selain itu, pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) sebagai langkah mitigasi adanya kebakaran kebun warga dengan melakukan penguatan kelembagaan dan memberlakukan fungsi fasilitator dengan lebih baik lagi.
Penguatan kelembagaan yang dilakukan adalah dengan membentuk beberapa kelompok tani baru yang dibawahi oleh Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) dan mendirikan pondok Taman Obat Keluarga (TOGA) sebagai bentuk replikasi dari aktivitas sharing knowledge bagi masyarakat Desa Karya Mulya, Prabumulih.
“Kami juga ada program pelestarian spesies macan dahan Sumatera, ini terancam langka. Ada program inisiasi batik boek khaman. Dua program ini inisiasi di 2021. Motif batik bisa dirangkai jadi suatu yang unik,” kata Zulfikar.
Roadmap Niat Mila dimulai pada 2017 yang inisiasi Pertamina Field Limau yang kemudian dibantu oleh pendampingan bersama Universitas Sriwijaya. Ada beberapa program yang dihasilkan dari inisiasi niat mila.
Zulfikar mengatakan pengembangan Niat Mila dilakukan dengan bekerja sama dengan instansi pemerintah. Dan diharapkan pada tahun ini produk niat mila bisa mandiri. Ada 21 program yang bernaung di Niat Mila.
“Kami tidak hanya memberikan pelatihan, kami juga berikan skill, kompetensi. Kami juga memberikan sertifikasi standar BNSP,” katanya.
Dwi Koryana, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Prabumulih, mengatakan Pertamina EP Field Limau pada 2016 melalui Desa Karya Mulya pernah dapat tropi utama program kampung iklim.
“Pada 2021 Desa Karya Mulya dapat sertifikat program kampung iklim tingkat nasional. Melalui program Mas Pepi itu adalah program mitigasi penanggulanan bencana kebakaran,” kata Dwi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.