Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan karena Vaksin, Kebutaan Joko Santoso Disebut akibat Peradangan Saraf Mata

Kompas.com - 09/12/2021, 06:25 WIB
Priska Sari Pratiwi

Editor

KOMPAS.com - Tim dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, Jawa Timur memastikan kebutaan yang dialami warga, Joko Santoso (38), tak terkait dengan vaksin Covid-19.

RSSA Kota Malang mendiagnosis Joko mengidap neuritis optik atau peradangan pada saraf mata.

Dokter spesialis mata di RSSA yang menangani perawatan Joko, dr Wino Vrieda Vierlia mengatakan, hasil pemeriksaan terhadap Joko menunjukkan peradangan pada saraf mata atau neuritis optik.

Baca juga: Kronologi Joko Santoso Tidak Bisa Melihat Sehari Setelah Divaksin Covid-19

"Dari hasil pemeriksaan secara lengkap yang kami lakukan, didapatkan suatu diagnosis terjadinya peradangan pada saraf mata pasien atau neuritis optik," kata Wino dalam konferensi pers di RSSA pada Selasa (7/12/2021).

Joko lantas menjalani rawat inap dan mendapatkan terapi dari tim gabungan dokter spesialis mata, neurologi dan penyakit dalam.

"Dalam perkembangannya, pada hari keempat perawatan, sudah mulai bisa melihat bayang-bayang. Kemudian mengalami perbaikan ketajaman penglihatan selama perawatan," katanya.

Joko lantas dipulangkan setelah menjalani rawat inap selama sembilan hari dan masih menjalani terapi obat serta kontrol.

Sementara itu, dokter ahli saraf RSSA, dr Rodhiyan Rakhmatiar menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan laboratorium darah dan magnetic resonance imaging (MRI), tidak ada penyumbatan atau pembekuan pembuluh darah yang mengarah pada mata Joko.

"Akhirnya tim sepakat bahwa ini bukan suatu kasus penyumbatan tapi lebih pada kasus peradangan pada saraf mata," katanya.

Baca juga: Alami Kebutaan Setelah Divaksin dan Didiagnosis Neuritis Optik, Ini Tanggapan Joko Santoso

Terjadi usai vaksin

Sementara itu Joko mengaku tak ambil pusing dengan hasil diagnosis tim medis tersebut.

Ia menegaskan bahwa gangguan penglihatan yang dialami itu terjadi setelah disuntik vaksin AstraZeneca.

"Silakan tidak apa-apa (didiagnosis neuritis optik). Kita cuma orang awam jadi tidak tahu. Tapi sebelum vaksin saya normal-normal saja," kata Joko ditemui di rumahnya, Rabu (8/12/2021).

Joko masih meyakini bahwa gangguan penglihatannya itu dipengaruhi vaksinasi.

Keyakinannya ini didasarkan pada peristiwa ketika dia tiba-tiba tidak bisa melihat sama sekali sehari setelah divaksin.

Kemudian ia baru bisa melihat lagi beberapa waktu usai divaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com