POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com – Banjir rob menghantam pemukiman warga dan nelayan di sepanjang pantai di Lingkungan Ujung, Kelurahan Polewali, Polewali Mandar, Aulawesi Barat, sejak sepekan terakhir.
Terjangan gelombang laut atau rob ini tak hanya memporak-porandakan rumah warga hingga pemiliknya mengungsi, namun juga menyebabkan kapal dan bagan nelayan, atau alat tangkap ikan hancur.
Sejumlah pemilik rumah yang khawatir rumahya roboh diterjang rob memilih mengungsi sementara ke rumah kerabat, sambil berharap bencana alam tahunan ini segera mereda dan bisa kembali ke rumahnya.
Baca juga: Ratusan Rumah Warga di Kepulauan Aru Terendam Banjir Rob
Seperti pantauan Kompas.com, terlihat rumah warga digenangi banjir rob hingga kurang lebih 30 cm. Warga terpaksa mengungsikan harta benda dan perabotan mereka ke tempat yang lebih tinggi agar tidak terjangkau banjir.
Sementara sejumlah bagan dan kapal nelayan yang sedang ditambatkan di sepanjang pesisir pantai hancur dan terbelah diterjang gelombang.
“Kapalnya pecah dan terbelah dihantam ombak saat ditambatkan di pantai,” jelas Ilyas, salah satu nelayan setempat.
Rusaknya kapal dan bagang perangkap ikan milik nelayang ini ditaksir kerugian mencapai ratusan juta rupiah.
Banjir rob umumnya meghantam pemukiman setiap pagi dan petang hari, saat warga mulai beristirahat di rumahnya.
Lurah Polewali, Abdul Karim berharap, adanya perhatian pemerintah untuk membuatkan tanggul pemecah ombak agar pemukiman warga yang terancam ambruk terutama di Lingkungan Ujung dapat diselamatkan.
Warga berharap renovasi tanggul yang sudah lama hancur diterjang rob di lokasi ini bisa membuat warga yang bermukim di sepanjang pesisir pantai bisa hidup lebih tenang, setiap tahunnya terutama saat musim hujan dan gelombang tinggi seperti saat ini.
“Ada lebih dari 100 rumah warga terdampak banjir rob, sejumlah dianbtaranya terpaksa mengungsi sementara karena khawatir banjir rob,” jelas Abdul Karim.
Warga berharap, rumah yang mereka tinggalkan akibat mengungsi selamat saat banjir rob menerjang, sehingga bisa dihuni kembali.
Karim mengatakan, meski pihaknya sudah berulang kali mengajukan permohonan bantuan tanggul ke pihak balai, namun hingga kini kebutuhan vital yang mengancam keselamatan banyak warga pesisir tersebut belum mendapat respons.
Baca juga: Warga Pasang Tali Pegangan di Jalan Lodan agar Tak Terseret Arus Banjir Rob Saat Berjalan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.