LUMAJANG, KOMPAS.com – Jembatan Gladak Perak yang ambruk karena erupsi Gunung Semeru bakal dibangun kembali.
Namun, pembangunan bakal dilakukan dengan konstruksi yang berbeda.
Untuk membangun kembali jembatan Gladak Perak, dibutuhkan anggaran sekitar Rp 100 miliar.
Baca juga: Misteri Truk Kosong Usai Gunung Semeru Meletus, Keberadaan Sopirnya Masih Jadi Teka-teki
Direktur Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hedy Rahadiyan mengatakan, jembatan penghubung utama Kabupaten Lumajang dan Malang ini akan kembali dibangun di titik yang sama.
“Namun dengan struktur bangunan yang berbeda,” kata Hedy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (7/12).
Pihaknya sudah melakukan pemantuan di bekas reruntuhan jembatan Gladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro tersebut.
Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Gladak Perak dan Lokasi Pengungsian Terdampak Erupsi Semeru
Hedy menjelaskan, salah satu penyebab kerusakan Jembatan Gladak Perak diduga karena fondasi yang menopang dari bawah sudah terkikis oleh terjangan lahar dingin.
Ditambah lagi pengaruh Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru.
Baca juga: Putus Karena Erupsi Semeru, Ini Sejarah Jembatan Gladak Perak Lumajang
"Akan kami ganti, konstruksinya akan kita balik, jadi ini runtuhnya kan bangunan bawah, jadi kita nanti tidak akan gunakan fondasi dibawah, tapi sifatnya nanti melengkung ke atas," papar Hedy.
Mengenai lokasi, panjang, dan lebar bangunan tetap akan sama seperti Jembatan Gladak Perak sebelumnya.
"Untuk titiknya tetap, bentangannya relatif sama, kecuali ada kebutuhan yang lain," tambah Hedy.
Baca juga: Jembatan Lumajang-Malang Putus akibat Erupsi Semeru, PUPR: Pasti Akan Rebuilding
Dia memprediks,i untuk membangun jembatan tersebut dibutuhkan waku sekitar satu tahun dengan biaya sedikitnya Rp 100 miliar.
"Membutuhkan waktu sekitar satu tahun pengerjaan. Total anggarannya sekitar Rp 100 miliar,” tuturnya.
Saat ini, pihaknya sudah merencanakan untuk membuat jembatan sementara agar semua proses penyaluran bantuan dan mobilitas warga bisa berjalan lancar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.