Erna menjelaskan, dalam proses pengerjaan saluran di Jalan Kedung Cowek selama empat hari ini, tidak ada kendala signifikan.
Meskipun sempat terhalang pipa air PDAM, akan tetapi pipa air minum tersebut sudah bisa teratasi dengan baik, sehingga pengerjaannya dapat dilanjutkan sampai beberapa hari ke depan.
"Kalau kendala, Insya Allah nggak ada. Kalau soal utilitas kan memang hal biasa, ada pipa air minum, tapi itu sudah teratasi," ucap Erna.
Pemasangan saluran air di Jalan Kedung Cowek tersebut, lanjut Erna, nantinya akan diarahkan menuju ke saluran air Jembatan Suramadu dan bermuara langsung ke laut.
Sehingga, ketika terjadi genangan atau banjir di kawasan Kelurahan Gading dan perkampungan di sekitarnya, bisa teratasi langsung melalui saluran air tersebut.
"Karena kalau dialirkan ke arah saluran air Kenjeran, debit air tidak akan teratasi dengan baik. Sehingga kita buatkan shortcut (koneksi) agar debit air mengalir ke arah Jembatan Suramadu," ujar dia.
Akibat pembangunan saluran air di Jalan Kedung Cowek dan padatnya arus lalu lintas di kawasan tersebut, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya melakukan pengalihan arus.
Selain pengalihan arus, Dishub Surabaya juga melakukan pemasangan rambu lalu lintas agar tidak terjadi kepadatan di traffic light Jalan Kedung Cowek.
Kepala Dishub Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat memastikan, sudah meminta jajarannya untuk melakukan pemasangan rambu lalu lintas di Jalan Kedung Cowek dari arah Jembatan Suramadu menuju ke Jalan Nambangan.
Tujuan pemasangan rambu lalu lintas itu untuk memberikan informasi jalan alternatifnya, sehingga para pengemudi yang melintas dari arah Madura menuju Surabaya, bisa melalui jalan alternatif itu.
"Sudah kami pasang tanda panah untuk mengarahkan ke Jalan Nambangan dan ada tanda peringatan pengerjaan jalan di traffic light Kedung Cowek," kata Irvan.
"Akan kami pantau terus, sehingga nanti jika ada antrean panjang, maka kita alihkan menuju Jalan Nambangan. Kemudian nanti bisa lewat Merr atau Jalan Dr. Ir. H. Soekarno supaya tidak numpuk di satu titik," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.