Setelah belajar membaca, selanjutnya peserta belajar menerjemahkan dan mengkaji isi naskah lontar.
"Itu juga tidak mudah karena itu menggunakan bahasa yang tidak biasa kita dengar," kata Yunita.
Disimpan masyarakat
Selain tersimpan di museum NTB, naskah lontar juga masih banyak disimpan oleh masyarakat.
Pihak museum tidak hanya merawat koleksi naskah lontar yang tersimpan di museum, tetapi juga melakukan workshop dan turun ke masyarakat.
"Karena memang di Lombok ini banyak sekali masyarakat yang mempunyai naskah kuno. Tapi sayangnya kesadaran untuk merawat masih belum ada. Kalaupun ada, mereka tidak tau seharusnya seperti apa merawatnya," kata Yunita.
Baca juga: Mengintip Mobil Listrik R-One SMEKTI Karya Siswa SMKN 3 Mataram
Beberapa temuan, banyak naskah kuno yang disimpan masyarakat kondisinya memprihatinkan.
"Kemarin kami ke Lombok Utara itu naskah-naskah kuno di masyarakat banyak sekali. Kondisinya sudah memprihatinkan bahkan ada yang tidak bisa dibuka karena saking lamanya tidak dibuka naskah itu," kata Yunita.
Pihaknya mengajarkan masyarakat bagaimana cara merawat naskah-naskah kuno agar tetap terawat dan tidak rusak.
"Kami datang dan memberikan pengetahuan pada masyarakat bagaimana caranya merawat koleksi itu, dengan bahan apa saja, itu yang coba kami sampaikan ke masyarakat. Supaya masyarakat bisa merawat dengan baik," tambahnya.
Salah satunya dengan minyak sereh untuk membersihkan naskah lontar ini supaya bersih dan tidak retas atau tidak cepat rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.