KOMPAS.com - Rumah Mukani (61), warga Dusun Tambakrejo, Desa Ngadri, Kecamatan Binangun, Kabupaten Blitar dibakar oleh tetangga sendiri, Ngademo (55) yang diketahui mengalami ganguan jiwa.
Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (30/11/2021) malam.
Ngademo sendiri sudah tiga tahun menempati rumah orangtuanya di seberang rumah Mukani. Pria 55 tahun tersebut sudah tiga kali dirawat di rumah sakit jiwa.
Tak hanya itu. Ngademo ternyata pernah dua kali membunuh orang di Tulungagung.
Ia juga pernah membunuh rekannya sesama penghuni panti rehabilitasi di Kediri sekitar tiga tahun lalu.
Baca juga: Mencekam, Detik-detik ODGJ di Blitar Mengamuk, Bakar Rumah dan Bacok Warga
Kebakaran di rumah Mukani tersebut berawal saat Ngademo tiba-tiba masuk ke rumah Mukani dan menyiramkan bensin ke arah sepeda motor yang ada di ruang tamu pada Selasa malam.
Mengetahui hal tersebut, Mukini memilih menyingkir. Namun sang istri, Mujiyem (55) bertahan di teras rumah sambil terus memanggil nama anaknya, Erna (21).
Mujiyem khawatir dengan Erna yang masih di dalam rumah.
Ngademo kemudian menyuruh Mujiyem untuk menyingkir dan tak lama kemudian pria itu menyulut api ke motor milik anak Mukani yang sudah disiram bensin.
"Minggir! Biar aku bakar rumah teroris ini," kata Ngademo saat itu seperti ditirukan oleh Mukani.
Baca juga: ODGJ Bakar Rumah dan Bacok Tetangga hingga Kritis, Ternyata Pernah Bunuh 2 Orang Saat Mengamuk
Sekitar pukul 19.00 WIB, kobaran api membubung tinggi membakar rumah Mukani. Kebakaran sontak menggegerkan warga kampung.
Saat itu hampir sebagian warga keluar rumah. Namun mereka tak berani mendekat karena Ngademo masih mondar-mandir di jalan antara rumahnya dan rumah korban
"Mendekat saja warga tidak berani, apalagi mencoba memadamkan api," kata Mukani.
Ia mengatakan saat itu ada empat personel Polsek Binangun yang ikut menyaksikan perisiwa tersebut dari kejauhan bersama warga.
Baca juga: Suami Bakar Rumah gara-gara Pertemanan di Facebook Dihapus Istri, Pelaku Diduga Mabuk
Beberapa warga kemudian berinisiatif meringkus pria dengan perawakan cukup kekar. Salah satunya adalah Suparman (55).
Ia mencoba mencongkel pintu rumah Ngademo dengan linggis.
Belum sempat pintu terbuka, Ngademo membuka pintu namun dengan tangan kanan menggenggam celurit dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
Warga pun berhamburan menjauh, termasuk Suparman dan sejumlah personel polisi yang ada lokasi itu.
Baca juga: Bermula Cekcok gara-gara Pertemanan di Facebook Dihapus Istri, Suami Bakar Rumah
Rupanya Ngademo yang kalap mengincar Suparman yang dia anggap hendak mencelakainya dengan linggis.
Malangnya, Suparman terpeleset jatuh ketika berbelok ke halaman rumah warga sekitar 150 meter dari rumah Ngademo.
Suparman pun mendapat beberapa kali sabetan celurit. Ngademo baru berhenti membacok Suparman ketika warga mengingatkannya bahwa yang sedang dia bacok adalah manusia
Ngademo kemudian kembali ke rumahnya dan mengunci pintu dari dalam.
Baca juga: Pria Ini Bakar Rumah Sendiri karena Pertemanan di Facebook Dihapus Istri
"Suasana kampung ini sungguh mencekam tadi malam. Tidak ada satu pun warga yang berani tidur," ujar perempuan pemilik warung bakso yang berada tidak jauh dari rumah Ngademo.
Ngademo kemudian ditangkap sekitar pukul 03.30 WIB oleh anggota Polres Blitar Kota.
Pria tersebut ditangkap saat ia tertidur di dalam rumah karena kelelahan. Ngademo kemudian dibawa ke RS jiwa di Kota Malang untuk mendapatkan perawatan.
"Warga sudah mengusulkan agar nanti jika Ngademo atau Pranoto dipulangkan lagi ke kampungnya di Ngadri. Ngademo tidak boleh lagi leluasa berkeliaran," ujar Camat Binangun Hendri Bagus Dwitanto.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Asip Agus Hasani | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.