Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobol Rumah Warga di Lamongan, Ibu Ini Curi Uang dan Perhiasan Emas Senilai Rp 233 Juta

Kompas.com - 29/11/2021, 19:14 WIB
Hamzah Arfah,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Yulis Amalia (39), warga Desa/Kecamatan Sukodadi, Lamongan, ditangkap aparat kepolisian setelah kedapatan mencuri di sebuah rumah.

Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Yoan Septi Hendri mengatakan, pelaku beraksi seorang diri saat membobol dan mencuri di rumah warga bernama Wastawi di Dusun Keduwul, Desa Menongo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan, Minggu (28/11/2021).

"Korban yang baru pulang dari acara pengajian di Sunan Drajat Paciran, awalnya mendapati pintu belakang rumahnya jebol," ujar Yoan saat dikonfirmasi, Senin (29/11/2021).

Baca juga: Tanggul di Lamongan Kembali Ambrol, Puluhan Rumah dan Ratusan Hektar Tambak Terendam

Kondisi pintu yang jebol membuat korban curiga telah terjadi pencurian di rumahnya.

Korban lantas mengecek uang tunai dan perhiasan emas berikut surat-suratnya yang ditaruh dalam sebuah lemari di ruangan tengah.

Ternyata barang-barang berharga itu telah raib dengan total kerugian ditaksir Rp 233 juta.

Adapun rincian barang berharga yang hilang meliputi, uang tunai sebesar Rp 6 juta, 13 gelang emas, 2 kalung emas, 11 cincin emas, 5 anting emas dan satu pack mutiara.

Korban sempat melihat rekaman CCTV yang ada di rumahnya dan mengenali pelaku sehingga langsung melaporkan kejadian yang dialami ke polisi.

Baca juga: Lamongan Nol Pasien Covid-19, Kadinkes: Ini Bukan Akhir, Ancaman Tetap Ada

"Setelah dilakukan rangkaian pemeriksaan, pelaku mengakui telah mencuri perhiasan dan uang tunai milik korban," kata Yoan.

Atas perbuatan yang telah dilakukan, Yulis dijerat oleh pihak kepolisian Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman penjara maksimal 7 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Pemkot Tangerang Raih WTP 17 Kali Berturut-turut, Pj Nurdin: Harus Koheren dengan Kualitas Pelayanan Publik

Regional
Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Rektor Laporkan Mahasiswa yang Kritik UKT, Unri Angkat Bicara

Regional
Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Ratusan Moge Mangkrak di Kantor Polisi, Disita dari Geng Motor dan Pakai Knalpot Brong

Regional
Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Ibu di Riau Coba Bunuh Anak Tirinya dengan Racun Tikus

Regional
Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Rodjo Tater di Tegal: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Datangi Gedung DPRD, Puluhan Tenaga Honorer Minta 4.222 Pegawai Diangkat Jadi ASN

Regional
BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

BPBD OKU Evakuasi Korban Banjir di 4 Kecamatan

Regional
Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Dibunuh Usai Hubungan Sesama Jenis, Ini Kronologi dan Motifnya

Regional
2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

2 Tersangka Pemalsuan Surat Tanah yang Libatkan Pj Walkot Tanjungpinang Ditahan

Regional
2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

2 Mobil Mewah Milik Tersangka Kasus Investasi Bodong Berkedok Bisnis BBM di Kalsel Disita

Regional
Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Pengerjaan Jalan di Purworejo Dikeluhkan Warga, DPUPR Sebut Proses Lama karena Ini

Regional
Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Gubernur Kepri Minta Malaysia Lepas Nelayan Natuna yang Ditahan

Regional
Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Banjir di Sumsel Meluas, Muara Enim Ikut Terendam

Regional
Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Bunuh Anggota Polisi, Remaja di Lampung Campur Racun dan Obat Nyamuk ke Minuman Korban

Regional
Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy 'Turun Gunung' pada 17 Mei 2024

Rayakan Tradisi Leluhur, 1.500 Warga Baduy "Turun Gunung" pada 17 Mei 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com