Menurut Supomo, Dispendik bekerja sama dengan beberapa pihak untuk menyeleksi para pelajar tersebut.
Untuk seleksi pelajar yang beragama Hindu, Dispendik bekerja sama dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Surabaya.
Bagi pelajar yang beragama Kristen, Dispendik bekerja sama dengan Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Surabaya dan juga kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.
Sedangkan pelajar yang beragama Katolik, Dispendik bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Katolik dan juga kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.
Baca juga: Marinir Gadungan Berpangkat Mayjen di Surabaya Ditangkap, Diduga Lakukan Penipuan
Lalu untuk pelajar yang beragama Budha, Dispendik bekerja sama dengan Majelis Agama Buddha Theravada Indonesia (Megabudhi) Kota Surabaya beserta kantor Kementerian Agama Kota Surabaya.
"Jadi, yang menguji anak-anak ini adalah orang-orang yang memang ahli di agamanya masing-masing," ujar dia.
Bagi para pelajar yang belum lolos seleksi, Supomo berharap untuk bersabar dan harus terus semangat dalam mendalami kitab suci.
Sebab, tidak menutup kemungkinan di tahun-tahun berikutnya seleksi serupa akan digelar kembali.
"Yang paling penting juga saya berharap anak-anak ini tidak berhenti pada hafalan kitab sucinya, melainkan juga dapat mengimplementasikan kitab sucinya dalam kehidupan sehari-harinya," tutur Supomo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.