MEDAN, KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution mengumpulkan seluruh camat, pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan UPT di bawahnya, Dinas Perkim, BPBD serta pemangku kepentingan lainnya untuk membahas masalah banjir di Medan.
Sebab, dalam beberapa hari terakhir, banjir selalu saja menggenangi permukiman warga tiap kali hujan turun.
Baca juga: Beredar Video Seorang Perempuan Jadi Korban Penculikan Usai Memesan Taksi Online di Medan
Pemkot Medan mencatat, ada sekitar 1.514 titik genangan air di Medan saat hujan turun. Titik genangan itu terhampar di seluruh kecamatan di Medan.
"Saya minta, titik-titik ini segera kita kurangi bersama," kata Bobby memulai rapat tersebut di Restoran Kenanga, Jumat (26/11/2021).
Baca juga: Sebelum Tewas Dianiaya, Tahanan Polrestabes Medan Dipaksa Video Call
Kecamatan Medan Utara masih digenangi air
Bobby kemudian mempersilahkan para camat memaparkan kondisi terkini di wilayah mereka. Sampai kini, kecamatan di kawasan Medan Utara masih digenangi air.
Hanya saja, paparan para camat itu kurang mendetil, terkait kendala dan solusi yang bakal diambil.
Sama halnya saat UPT di bawah Dinas PU yang memamparkan kondisi terkini drainase di Medan.
Baca juga: Kunjungi Lokasi Terdampak Banjir di Medan, Bobby Nasution: Insya Allah, Pasti Ada Solusi
Bobby dan Sekda terlihat kesal
Bobby dan Sekda Wiriya Alrahman bahkan sempat terlihat kesal karena UPT juga tak bisa menjelaskan secara gamblang soal masalah parit di Medan.
Lebih-lebih saat mereka tak bisa menunjukkan lokasi tepat drainase bermasalah di peta.
"Ah, kalian ini. Saya pikir pembahasan hari ini sudah masalah teknis," sesal Bobby.
Hingga rapat berakhir, solusi dari rapat itu tak ada. Bobby kemudian mendesak seluruh UPT untuk memperinci masalah teknis drainase di Medan, yang kemudian ditunjukkan dengan peta yang lebih jelas.
"Jangan lagi pakai GoogleMap macam tadi," tegasnya.
Pekan depan, soal titik banjir harus beres
Selain itu, dia juga mendorong para camat untuk memerintahkan para lurah menggunakan Dana Kelurahan untuk membangun dan membenahi drainase yang bermalasah.
"Jangan semua dibebankan ke Dinas PU, kalau kecil-kecil, bisa pakai Dana Kelurahan," tegasnya.
Usai rapat, Bobby mengonfirmasi rapat itu sebenarnya untuk mencari solusi mengatasi masalah banjir di Medan.
Penyebab banjir di Medan, drainase tak berfungsi maksimal
Salah satu penyebab utama banjir di Medan adalah drainase yang memang tak berfungsi secara maksimal.
"Targetnya untuk yang pertama titik banjir bisa berkurang, intensitas bisa berkurang, luas genangan bisa berkurang," ungkap Bobby.
Dia mengatakan, jajarannya juga diminta untuk membuat perencanaan yang lebih mendetil, termasuk skala prioritas saluran drainase mana yang akan dibenahi lebih dahulu.
"Tadi saya minta hari Rabu, maksimal itu sudah bisa ditentukan luasan mana yang mau kita lakukan terlebih dahulu, berapa jumlah titik dari 1.500 tadi bisa kita reduksi jadi berapa titik. Tahapan tahapannya harus bisa kita lihat progresnya," pungkas Bobby.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.