Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rebana Metropolitan Jabar Indeks Pembangunan Manusia-nya Masih Rendah, Perlu Pendidikan Vokasi

Kompas.com - 24/11/2021, 20:17 WIB
Reni Susanti,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Ferry Sofwan Arif mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Rebana lebih rendah dibanding rata-rata IPM Jabar.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, pada 2020 IPM Jawa Barat menjadi 72,09 meningkat 0,06 poin dibanding 2019 sebesar 72,03.4.

"Untuk itu di aspek pendidikan menjadi tuntutan," ujar Ferry di Bandung, Rabu (24/11/2021).

Baca juga: Ridwan Kamil Wajibkan Perusahaan Bangun Rusun Karyawan di Segitiga Rebana

Karenanya, di wilayah ini nantinya akan ada dua kampus. Salah satunya Polman untuk mempersiapkan dan pengembangan SDM.

Harapannya, ketika aktivitas industri dan kawasan industri bergerak, ada pengisian SDM.

Ferry mengemukakan, selama ini kegiatan ekonomi masyarakat setempat didominasi kegiatan pertanian. Sementara dengan pengembangan ke depan, kawasan tersebut akan menjadi daerah industri masa depan Jabar.

“Dari bertani ke industri yang membutuhkan skill yang tinggi. Maka harus ada penyiapan SDM secara khusus, ini sejak awal menjadi konsen pemerintah,” katanya.

Baca juga: Kawasan Rebana di Jawa Barat Berpotensi Tarik Investasi Rp 390 Triliun

Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Pelayaran, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves) Djoko Hartoyo mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di Kampus 2 Polman, pihaknya memiliki program pengembangan SDM magister dengan Universitas Tsinghua, Beijing.

Polman bisa memanfaatkan program tersebut yang akan memasuki batch 2.

Baca juga: Rebana Metropolitan, Tulang Punggung Ekonomi Masa Depan dan Mimpi Besar Jabar

“Bisa mengusulkan calon dosen muda atau yang baru lulus untuk bisa mengikuti program ini karena ini program khusus,” beber dia.

Pendidikan vokasi di kawasan rebana metropolitan, termasuk Majalengka, terus digenjot.

Langkah tersebut diperlukan untuk mempersiapkan agar tenaga kerja lokal di wilayah itu dapat diserap berbagai industri berteknologi tinggi yang akan tumbuh.

Selain itu, untuk mempersempit kesenjangan sumber daya manusia (SDM).

Direktur Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung, Mohammad Nurdin mengatakan, pembangunan kampus 2 Polman akan dilakukan ‪2023-2024‬ mendatang.

Selama setahun mendatang, pihaknya menyiapkan kebutuhan SDM. Ia menyadari kesenjangan SDM menjadi titik krusial dalam upaya mendukung pengembangan kawasan tersebut.

“Teknologi semakin cepat dikembangkan sehingga sumber daya manusia yang mampu mengadopsi teknologi ini semakin cepat dihasilkan. Oleh karena itu diperlukan pendidikan vokasi untuk menyiapkan SDM di kawasan Rebana,” beber dia.

Untuk mempersempit kesenjangan SDM, pihaknya akan mempersiapkan bantuan seperti pendidikan tambahan untuk warga Majalengka. Pendidikan tambahan tersebut disiapkan untuk meningkatkan skill agar sesuai standar.

“Strategi ini sudah kami lakukan untuk Aceh. Namun, tentu dengan bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah dalam hal beasiswa pendidikan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin Usai Dilaporkan atas Kasus Malapraktik

Regional
Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Soal Iuran Dana Pariwisata di Tiket Pesawat, Sandiaga Uno: Tak Akan Ada Tindak Lanjut

Regional
Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Perjuangan Reni Obati Putrinya Positif BDB hingga Meninggal Dunia, Panas Tinggi Capai 45 Derajat

Regional
Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Kronologi Terbakarnya 4 Kapal Ikan di Cilacap, 1 ABK Tewas

Regional
3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi 'Online' di Warung Kopi

3 Pemuda Ditangkap Polisi Saat Asyik Main Judi "Online" di Warung Kopi

Regional
Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Kronologi Suami di Demak Ajak Adik Bunuh Pria yang Lecehkan Istrinya

Regional
Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Aceh Utara Terima 562 Formasi ASN pada 2024

Regional
Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Jalan Raya di Bandung Barat Tertimbun Longsor, Lalu Lintas Bandung-Purwakarta Tersendat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Regional
7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

7.945 Calon Mahasiswa Ikuti UTBK di Untidar Magelang, Berikut 8 Lokasi Tesnya

Regional
Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Sandiaga Uno Enggan Berandai-andai Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Regional
1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

1.000-an Jumantik untuk Berantas Sarang dan Jentik Nyamuk di Babel

Regional
Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Calon Independen Pilkada Lhokseumawe Harus Miliki 5.883 Dukungan KTP

Regional
Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Alasan Bandara Supadio Pontianak Turun Status ke Penerbangan Domestik

Regional
Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Kronologi Adik Diduga ODGJ Bunuh Kakak di Klaten, Tetangga Dengar Teriakan Tak Berani Mendekat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com