BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Ferry Sofwan Arif mengatakan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Rebana lebih rendah dibanding rata-rata IPM Jabar.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, pada 2020 IPM Jawa Barat menjadi 72,09 meningkat 0,06 poin dibanding 2019 sebesar 72,03.4.
"Untuk itu di aspek pendidikan menjadi tuntutan," ujar Ferry di Bandung, Rabu (24/11/2021).
Baca juga: Ridwan Kamil Wajibkan Perusahaan Bangun Rusun Karyawan di Segitiga Rebana
Karenanya, di wilayah ini nantinya akan ada dua kampus. Salah satunya Polman untuk mempersiapkan dan pengembangan SDM.
Harapannya, ketika aktivitas industri dan kawasan industri bergerak, ada pengisian SDM.
Ferry mengemukakan, selama ini kegiatan ekonomi masyarakat setempat didominasi kegiatan pertanian. Sementara dengan pengembangan ke depan, kawasan tersebut akan menjadi daerah industri masa depan Jabar.
“Dari bertani ke industri yang membutuhkan skill yang tinggi. Maka harus ada penyiapan SDM secara khusus, ini sejak awal menjadi konsen pemerintah,” katanya.
Baca juga: Kawasan Rebana di Jawa Barat Berpotensi Tarik Investasi Rp 390 Triliun
Asisten Deputi Bidang Infrastruktur Pelayaran, Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marinves) Djoko Hartoyo mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di Kampus 2 Polman, pihaknya memiliki program pengembangan SDM magister dengan Universitas Tsinghua, Beijing.
Polman bisa memanfaatkan program tersebut yang akan memasuki batch 2.
Baca juga: Rebana Metropolitan, Tulang Punggung Ekonomi Masa Depan dan Mimpi Besar Jabar
“Bisa mengusulkan calon dosen muda atau yang baru lulus untuk bisa mengikuti program ini karena ini program khusus,” beber dia.
Pendidikan vokasi di kawasan rebana metropolitan, termasuk Majalengka, terus digenjot.
Langkah tersebut diperlukan untuk mempersiapkan agar tenaga kerja lokal di wilayah itu dapat diserap berbagai industri berteknologi tinggi yang akan tumbuh.
Selain itu, untuk mempersempit kesenjangan sumber daya manusia (SDM).
Direktur Politeknik Manufaktur (Polman) Bandung, Mohammad Nurdin mengatakan, pembangunan kampus 2 Polman akan dilakukan 2023-2024 mendatang.
Selama setahun mendatang, pihaknya menyiapkan kebutuhan SDM. Ia menyadari kesenjangan SDM menjadi titik krusial dalam upaya mendukung pengembangan kawasan tersebut.
“Teknologi semakin cepat dikembangkan sehingga sumber daya manusia yang mampu mengadopsi teknologi ini semakin cepat dihasilkan. Oleh karena itu diperlukan pendidikan vokasi untuk menyiapkan SDM di kawasan Rebana,” beber dia.
Untuk mempersempit kesenjangan SDM, pihaknya akan mempersiapkan bantuan seperti pendidikan tambahan untuk warga Majalengka. Pendidikan tambahan tersebut disiapkan untuk meningkatkan skill agar sesuai standar.
“Strategi ini sudah kami lakukan untuk Aceh. Namun, tentu dengan bantuan dan dukungan dari pemerintah daerah dalam hal beasiswa pendidikan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.