Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatim Butuh Rumah Sakit Tipe A di Madura dan Pantura, Khofifah Ungkap Alasannya

Kompas.com - 23/11/2021, 23:02 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pulau Madura membutuhkan sebuah rumah sakit tipe A, seperti RSUD dr Soetomo Surabaya.

Menurutnya, dibutuhkan jarak yang cukup jauh jika merujuk pasien dari Madura ke rumah sakit tipe A di Surabaya.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 23 November 2021

"Saya sudah sampaikan ini (kebutuhan rumah sakit tipe A di Madura dan Pantura) ke Kementerian Kesehatan. Karena kalau dari Sumenep-Pamekasan dirujuk ke Soetomo, itu kejauhan," ujar Khofifah di Surabaya, Selasa (23/11/2021).

Tidak hanya di Madura, menurut Khofifah, rumah sakit tipe A juga dibutuhkan untuk wilayah pantai utara (Pantura).

"Apakah itu di Bojonegoro, apakah di Lamongan. Kebutuhannya sama. Ya, (kebutuhannya) setara dengan rumah sakit tipe A juga," ujar Khofifah.

Meski demikian, Khofifah mengaku pembangunan rumah sakit tipe A di dua wilayah tersebut tidak mudah. Kendala utamanya adalah infrastruktur dan kelengkapan alat kesehatan.

"Alkes ini juga jadi bagian untuk meyakinkan pasien, di sini mereka bisa terlayani dengan baik dan tidak murah," ujar dia.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, Khofifah menyebut, sejumlah kerja sama operasional (KSO) di sejumlah rumah sakit sudah dilakukan. Namun, ia tidak menjelaskan hasil dari KSO yang sudah dilakukan.

Menurut Khofifah, Pemprov Jatim saat ini juga sedang mengupayakan untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit yang memadai di kepulauan Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Namun, kebutuhan rumah sakit di kepulauan Sumenep ini terkendala power plant. Saat ini kebutuhan listrik di kepulauan Sumenep juga terus dikomunikasikan dengan PLN.

"Kami juga terus menyampaikan ke PLN, ke DJP Jawa Bali, elektrifikasi masih menjadi problem kekuatan daya yang bisa memberikan suplai ke rumah sakit yang kami harapkan," kata Khofifah.

Selain  masalah infrastruktur dan alkes yang mahal, serta kurangnya daya dukung elektrifikasi di kepulauan, masalah lain yang muncul adalah pemerataan dokter spesialis.

Hal itu membuat kebutuhan rumah sakit di Madura, Pantura dan sejumlah wilayah di kepulauan Sumenep belum terpenuhi.

Baca juga: Protes UMP Jatim 2022, Buruh: Kenaikan Rp 22.790 jika Dibagi 30 Hari Dapatnya Sekitar Rp 700

"Untuk dokter spesialis, itu problemnya adalah pemerataan, terutama untuk daerah di kepulauan di Sumenep. Di sana (Sumenep) itu punya 126 pulau," ujar Khofifah.

Saat ini pihaknya sedang menjajaki kerja sama dengan Fakultas Kesehatan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Kapal Logistik dari Malaysia Karam di Perairan Kepulauan Meranti

Regional
SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com