Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangisan Bayi Malang yang Dibuang dan Selembar Surat Permintaan Maaf

Kompas.com - 21/11/2021, 16:29 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Tangisan bayi terdengar di Jalan Lingkar Timur, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (20/11/2021) pagi.

Suara tangisan itu didengar oleh warga yang sedang melakukan olahraga jalan santai.

Sumber suara tangisan berasal dari sebuah boks jasa antar makanan.

Benar saja. Di dalam tas boks tersebut terdapat bayi. Usianya sekitar tiga minggu. Si bayi malang diduga dibuang oleh orangtuanya.

Baca juga: Ditemukan di Dalam Tas Jasa Pengantar Makanan, Bayi Usia 3 Minggu Diduga Sengaja Dibuang Orangtuanya

"Bayi itu ditemukan di dalam tas boks tepat di belakang meja penjual legen (sejenis minuman)," ujar Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Buduran Kompol Shamirin, Sabtu.

Dia menuturkan, bayi perempuan tersebut dalam kondisi sehat.

Saat ditemukan, bayi itu memakai baju putih dan celana merah muda beserta selimutnya.

Oleh warga, bayi dibawa ke rumah ketua RT setempat.

"Kejadian itu sekitar pukul 05.30 WIB, nah Pak RT Eko Mulyanto ini langsung menghubungi kami, dari situ kami langsung datang ke lokasi dan mengamankan bayi itu di Puskesmas Buduran," ucap Shamirin.

Baca juga: Buang Bayi ke Tas Boks Jasa Antar Makanan, Orangtua Tinggalkan Surat Wasiat, Ini Isinya

 

Surat di dalam boks

Berikut Isi Surat Wasiat Penemuan Bayi di Lingkar Timur Buduran Sidoarjo, Sabtu (20/11/2021).KOMPAS.com/MUCHLIS Berikut Isi Surat Wasiat Penemuan Bayi di Lingkar Timur Buduran Sidoarjo, Sabtu (20/11/2021).

Selain sesosok bayi, di dalam boks juga ditemukan selembar surat. Surat ditulis tangan menggunakan bahasa Jawa.

Penulis surat diduga orangtua si bayi.

"Betul ada surat. Surat itu isinya hanya mendoakan saja siapa yang nanti merawat mudah-mudahan diberikan kesehatan panjang umur banyak rezekinya," jelas Shamirin.

Baca juga: Perempuan Muda Buang Bayi Masih Hidup dalam Goni ke Sungai, Mengaku Panik Saat Melahirkan di Luar Nikah

Sang penulis surat juga turut menyampaikan maaf. Di bagian awal surat, tercantum sebuah nama yang diduga nama bayi tersebut.

Berikut isi suratnya:

Amirah Rizqia Anas (Ara). Nedi tolong nggeh njenengan rawat arek niki. Ngapunten kulo kale istri kulo dereng besarin arek niki. Mugi niat apike njenengan dibales kale pengeran. Maaf yang sebesar-besarnya.

(Minta tolong Anda rawat anak ini. Mohon maaf saya sama istri saya belum bisa besarin anak ini. Semoga niat baik anda dibalas Tuhan. Maaf yang sebesar-besarnya.)

Baca juga: Ditemukan Anak Panti Asuhan di Depan TK, Ini Kronologi Penemuan Bayi Dalam Kardus di Madiun

 

Orangtua bayi dicari

Ilustrasi bayi lahirPIXELS Ilustrasi bayi lahir

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sidoarjo AKP Oscar Stefanus menyampaikan, saat ini yang diutamakan adalah perawatan bayi tersebut.

Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Sidoarjo dan puskesmas setempat supaya bayi tetap sehat.

Baca juga: Viral, Video Bayi Baru Lahir dengan Bibir Sumbing Dibuang di Masjid, Tergeletak di Atas Sajadah

Oscar menerangkan, pihaknya akan bergerak mencari siapa terduga pelaku yang membuang bayi tersebut.

"Kesehatan bayi adalah yang utama. Selanjutnya kami lakukan pencarian terhadap pelaku yang membuang bayi tersebut," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Surabaya, Muchlis | Editor: I Kadek Wira Aditya, Aprillia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com