Upaya kolaborasi antara Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone dan Wildlife Conservation Society (WCS) di kawasan konservasi ini juga melibatkan warga yang mendiami desa-desa di kawasan penyanggah.
Data yang dikeluarkan oleh Balai TNBNW dan WCS menunjukkan upaya perlindungan ini mendapat hasil yang menggembirakan.
Terdapat empat lokasi nesting ground maleo di taman nasional ini, yaitu di Muara Pusian dan Tambun di wilayah Sulawesi Utara, dan di Hungayowo dan Polohungo yang masuk Provinsi Gorontalo.
Di Muara Pusian yang memiliki luas 2,4 hektar, program perlindungan dimulai sejak 2001 telah menghasilkan telur sebanyak 8.009 butir dengan anakan maleo yang telah dilepasliarkan sebanyak 3.689 ekor.
Di Tambun, Kawasan bersarang burung ini seluas 2,42 hektar dan pertama dikelola sejak tahun 2001 telah menghasilkan telur 10.577 butir dan mampu melepasliarkan anakan maleo sebanyak 6.066 ekor.
Di Hungayono yang merupakan kawasan nesting ground terbesar memiliki luas 8,4 hektar telah menghasilkan telur sebanyak 24.223 butir.
Di area yang dikelola sejak 2003 ini telah melepasliarkan maleo sebanyak 13.882 ekor.
Sementara di Pohulongo yang baru dikelola sejak 2017 memiliki luas 2,24 hektar telah menghasilkan 2.090 butir dan melepasliarkan anakan maleo sebanyak 1.333 ekor.
Peringatan hari maleo sedunia ini merupakan momentum bagi para pemangku kepentingan untuk bersama-sama melakukan upaya konservasi kolaboratif agar satwa ini tetap lestari dan memberi manfaat bagi manusia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.