BLITAR, KOMPAS.com - Seorang pria bernama Mujiono (49), ditemukan mengapung di Sungai Brantas di Kelurahan Satrian, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Jumat (19/11/2021).
Sejumlah warga melihat tubuhnya mengapung terbawa arus air sungai di bawah guyuran hujan sekitar pukul 14.00 WIB.
Namun, jasad korban baru dapat diangkat ke daratan pada sore hari setelah tersangkut di muara anak Sungai Brantas.
Baca juga: Seorang Wisatawan Asal Jakarta Ditemukan Tewas Mengapung di Pink Beach NTT
Kapolsek Kanigoro AKP Tri Wahyudi mengatakan, awalnya polisi mengidentifikasi mayat hanyut itu sebagai orang tak dikenal, namun diketahui kemudian sebagai Mujiono.
"Setelah maghrib keluarga korban datang ke kantor Polsek menanyakan ciri-ciri penemuan orang hanyut di sungai," ujar Tri saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).
Baca juga: 2 Korban Terseret Arus Air Terjun Tibu Atas Ditemukan Mengapung di Laut
Kata Tri, pihak keluarga mengaku mendengar orang hanyut di Sungai Brantas dengan ciri-ciri mirip anggota keluarga mereka, Mujiono.
Pihak keluarga, lanjut Tri, lantas datang ke RSUD Mardhi Waluyo Kota Blitar guna memastikan jati diri korban hanyut tersebut dan mengonfirmasi bahwa pria yang hanyut tersebut adalah Mujiono.
Diduga terpeleset saat cari kayu bakar
Menurutnya, keluarga Mujiono yang tinggal di Dusun Bendilputih, Desa Tumpang, Kecamatan Talun itu adalah keluarga tak mampu.
Sehari-hari Mujiono bekerja sebagai pencari barang rongsokan.
Berdasarkan keterangan pihak keluarga, kata dia, Mujiono sempat pamit ke istrinya keluar rumah untuk mencari kayu bakar karena keluarga itu masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar untuk memasak.
Di tengah hujan deras sekitar pukul 13.30 WIB, ujarnya, diduga Mujiono terpeleset jatuh ke Sungai Brantas dan hanyut hingga ditemukan beberapa kilometer di area hulu.
Tri mengatakan, berdasarkan pemeriksaan luar terhadap jenazah Mujiono, polisi tidak menemukan tanda-tanda adanya tindakan kekerasan.
"Kemungkinan besar karena terpeleset di saat hujan, ketika kondisi tanah jadi licin," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.