KOMPAS.com - Patung Presiden Joko Widodo setinggi 3,5 meter dan seberat 700 kilogram diarak warga secara bersama-sama menuju puncak bukit Sunu yang memiliki ketinggian 1.074 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Aksi kerja sama warga Desa Sunu, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) itu merupakan bagian dari cara warga mempromosikan daerahnya.
Kepala Seksi Promosi Pariwisata Dinas Pariwisata Kabupaten TTS El Njukambani mengatakan, warga Desa Sunu berharap, pemerintah mendukung proyek agrowisata di daerah tersebut dilanjutkan.
Mereka ingin wilayahnya menjadi kawasan tujuan agrowisata.
Dengan demikian, desa tersebut semakin maju dan perekonomian meningkat.
Baca juga: Video Viral Warga NTT Arak Patung Jokowi Seberat 700 Kg dengan Tinggi 3,5 Meter ke Puncak Bukit
Adapun patung Jokowi tersebut dibuat di Bali dengan desain Jokowi sedang mengenakan pakaian adat Amanatun.
"Kegiatan ini juga sebagai bentuk penghargaan dari masyarakat Sunu terhadap Presiden Jokowi karena pada saat upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan pada 2020 lalu, Pak Jokowi mengenakan busana adat mereka," ujar El, kepada Kompas.com, Minggu (14/11/2021).
Patung tersebut juga merupakan penghargaan untuk Jokowi dengan semangat membangun pelosok negeri.
"Patung ini mungkin berukuran kecil dan sederhana, tapi nilai penghargaan terhadap sang pemimpin, serta semangat membangun dari pelosok negeri, kiranya menginspirasi Indonesia," sambung dia.
Kehadiran patung Jokowi nantinya juga diharapkan memiliki daya tarik sehingga mampu mendatangkan wisatawan.
Baca juga: Sorak-sorai, Ratusan Warga NTT Arak Patung Jokowi Seberat 700 Kg ke Atas Bukit Sunu di Hari Pahlawan
Adapun aksi mengarak patung tersebut dilakukan bertepatan pada 10 November 2021 dengan harapan bisa mengambil semangat Hari Pahlawan.
Warga berbagai kalangan umur pun tampak bersemangat mengarak patung dengan rute terjal sepanjang 2 kilometer.
Patung diletakkan di atas kayu beroda empat. Warga kemudian mendorongnya dengan bersorak-sorai.
Baca juga: Kasus Ibu dan Bayi Tewas di Lokasi Proyek SPAM NTT, Polisi Tunggu Hasil Tes DNA
Aksi tersebut juga merupakan kelanjutan dari acara peletakan pertama pembangunan patung itu oleh Bupati TTU Epy pada 30 Oktober 2021.
"Ini merupakan wujud kolaborasi aktif antara pemerintah daerah dengan masyarakat Desa Sunu," ujar El.
Video aksi yang diunggah di akun Instagram El Ndjukambani, @el.bastel tersebut kemudian viral di media sosial.
Namun sayang, patung tersebut kini belum sampai di puncak karena terkendala cuaca hujan deras dan akan dilanjutkan jika cuaca sudah cerah.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.