Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Siswa SD di Kota Yogyakarta Tertular Covid-19 Klaster Takziah Bantul

Kompas.com - 15/11/2021, 11:49 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kota Yogyakarta terpapar Covid-19 dari klaster takziah di Kapanewon Sedayu, Bantul.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan, siswa tersebut tertular dari kakaknya.

"Klaster Sedayu ada yang masuk ke Kota Yogyakarta, alhamdulillah tidak menyebar, dia tertular dari kakaknya. Keluarganya di sana, dan anak itu sekolah di SD di Kota Yogyakarta," ujarnya, Minggu (14/11/2021).

Menurut Heroe, siswa itu sempat mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas selama dua hari.

Baca juga: Klaster Covid-19 dari Sedayu Bantul Meluas ke Kota Yogyakarta

Atas temuan tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melakukan testing yang menyasar teman-teman sekelas siswa itu.

Orang-orang yang berkontak erat dengan siswa tersebut juga dites.

"Total kami melakukan skrining ke 19 orang, hasilnya alhamdulillah negatif semua. Yang kita skrining teman satu kelas dan beberapa kontak erat," ucap Heroe di kantor Wali Kota Yogyakarta, Kompleks Balai Kota Yogyakarta.

Sebelumnya, klaster takziah ini telah menyebar ke sejumlah kabupaten di Provinsi DIY, yakni Sleman, Kulon Progo, dan Gunung Kidul.

Baca juga: Klaster Takziah di Bantul Meluas ke Sleman, Kulon Progo, dan Gunungkidul

 

Skrining acak di sekolah dan perkantoran

Risiko utama melakukan tes swab sendiri adalah meningkatkan risiko negatif palsu atau false negatif karena mengambil sampel dari titik yang salah di dalam rongga hidung.SHUTTERSTOCK/Cryptographer Risiko utama melakukan tes swab sendiri adalah meningkatkan risiko negatif palsu atau false negatif karena mengambil sampel dari titik yang salah di dalam rongga hidung.

Heroe menuturkan, adanya siswa yang terpapar Covid-19 itu diketahui usai Pemkot Yogyakarta melakukan skrining acak terhadap murid yang mengikuti PTM terbatas.

Ia menerangkan, skrining acak di lingkungan sekolah sudah dilakukan beberapa kali oleh Pemkot Yogyakarta.

"Tes acak ini hampir semua sekolah, ini sedang dikondisikan jadwalnya karena hampir bersamaan dengan rancangan vaksinasi anak di bawah 11 tahun karena sama-sama melibatkan banyak orang," tuturnya.

Baca juga: Pagi Hari Dinyatakan Positif Covid-19, Sore Tetap Mengajar TPA, Guru Tulari 6 Muridnya

Selain di lingkungan sekolah, skrining acak juga menyasar pekerja kantor, khususnya di lingkungan Pemkot Yogyakarta yang bertugas di sektor pelayanan publik.

"Kita lakukan skrining di perkantoran, jadi beberapa perkantoran yang tingkat mobilitas tinggi kita skrining. Termasuk juga para petugas di lapangan kita skrining," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo; Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com