Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 19 Kata, Nama Anak di Tuban Ganti Jadi 5 Kata, Kakek: Demi Masa Depan Anaknya...

Kompas.com - 13/11/2021, 08:00 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta, akhirnya memiliki akta lahir.

Balita kelahiran 6 Januari 2019 tersebut viral karena namanya terdiri dari 19 kata.

Anak kedua pasangan Arif Akbar (29) dan Suci Nur Aisiyah (26) warga Desa Ngujuran, Kecamatan Bancar, Kabupaten Tuban itu kesulitan memiliki akta lahir.

Pasalnya, dalam aturan SIAK, hanya ada 50 kolom untuk penulisan nama.

Bahkan untuk mendapatkan akta lahir anaknya, sang ayah sempat menulis surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Nama Anak 19 Kata di Tuban Diganti, Keluarga Luluh Usai Didatangi Dirjen Dukcapil

Ganti nama dengan 5 kata

IlustrasiPexels Ilustrasi
Setelah seempat ngotot tak mau mengubah nama anaknya, akhirnya pihak keluarga luluh dan mau mengganti nama balita yang memiliki 19 kata.

Dari awalnya 19 kata, saat ini balita tersebut memiliki nama dengan lima kata yakni R-Akbar Zudan Cordosega Sura Talenta.

Walau pun namanya sudah diubah, panggilan bocah empat tahun tersebut tetap sama yakni Cordo.

Baca juga: Anak Pemilik Nama 19 Kata di Tuban Akhirnya Punya Akta Lahir, Namanya Diganti Lebih Singkat

"Semula panggilannya Cordo, sekarang juga Cordo, Insyallah nama itu membawa keberuntungan tersendiri bagi si anak," ungkap Sahid, paman Arif Akbar, ayah bocah tersebut pada Jumat (12/11/2021).

Menurutnya, perubahan nama menjadi R -Akbar Zudan Cordosega Sura Talenta tersebut sudah mewakili nama sebelumnya dan tidak mengurangi makna dan artinya.

"Ya demi masa depan anaknya sendiri akhirnya saya dan juga orangtuanya bersedia untuk mengubah nama itu, jadi nggak apa-apa kita terima," kata Sahid,

Baca juga: Miliki Nama 19 Kata, Anak Asal Tuban Sulit Punya Akta Kelahiran, Sang Ayah Surati Presiden Jokowi

Dijadikan anak angkat

Sahid mengatakan pihak keluarga luluh setelah Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri), Zudan Arif Fakrulloh bertandang ke rumah dan berunding dengan orang tua bocah tersebut.

Tak hanya itu, Sahid mengatakan sang cucu yang berusia hampir 3 tahun itu juga dijadikan anak angkat oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh.

"Alhamdulillah si anak itu juga telah diangkat menjadi anak dari bapak Dirjen. Makanya, ada nama Pak Zudan," tuturnya.

Baca juga: Kisah Anak dengan Nama 19 Kata: Ganti Nama dan Akhirnya Dapat Akta Kelahiran

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamim | Editor : Priska Sari Pratiwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com