Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Kecamatan di Sikka Darurat Kekeringan, BPBD Kirim 465 Tangki Air Bersih

Kompas.com - 12/11/2021, 15:15 WIB
Nansianus Taris,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi


MAUMERE, KOMPAS.com - Sebanyak 17 kecamatan di Kabupaten Sikka, NTT, darurat kekeringan.

Kepala BPBD Sikka, Daeng Bakir, mengatakan, pemerintah telah berupaya mengatasi kekeringan itu dengan mendistribusikan air bersih ke setiap desa yang mengalami kekeringan.

"BPBD Sikka sudah mendistribusikan 465 tangki air bersih berukuran 5.000 liter," jelas Bakir saat dihubungi, Jumat (12/11/2021) pagi.

Baca juga: Kronologi Warga Rusak Mobil PLN di NTT, Petugas Sempat Terima Laporan Gangguan di Sekitar Lokasi

 

Seluruh biaya pengadaan air bersih yang berdampak atas penanganan bencana ini bersumber dari biaya tidak terduga (BTT) tahun 2021 senilai Rp 222.742.250.

Ia menjelaskan, pihaknya mendistribusikan air bersih berlangsung selama satu bulan, yakni dari 25 September hingga 24 Oktober 2021.

Distribusi itu menyasar warga yang tersebar pada 72 desa/kelurahan di 17 kecamatan. Setiap wilayah akan mendapatkan 10 hingga 40 tangki. 

Khusus untuk Pulau Pemana di Kecamatan Alok, lanjut dia, distribusi dengan menggunakan profil tank berukuran 1.100 liter.

Sebanyak 17 kecamatan yang darurat kekeringan yakni Bola, Hewokloang, Lela, Waigete, Magepanda, Mego, Paga, Talibura, Nita, Kangae, Koting, Nele, Kewapante, Alok, Alok Barat. Alok Timur, dan Palue.

"Hanya empat kecamatan yang tidak terdampak kekeringan yakni Mapitara, Tanawawo, Doreng, dan Waiblama," ujarnya.

Baca juga: Jalan Senilai Rp 1 Miliar di Sikka Rusak Dihantam Banjir, Satu Pikap Terjungkal ke Jurang

Ia menambahkan, penanganan bencana kekeringan berdasarkan Surat Pernyataan Bencana Nomor BPBD.I-360/KL/266/IX/2021 tertanggal 25 September 2021.

Surat Pernyataan Bencana ditandatangani Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.

Surat pernyataan bencana diterbitkan berdasarkan surat Badan Metereologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas Il Kupang tanggal 10 Agustus 2021 tentang Peringatan Dini Kekeringan Metereologi di NTT dan Anomaali Iklim yang menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil analisis prakiraan curah hujan sangat rendah (kurang dari 20 mm/dasarian) dengan peluang 71-100 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com