Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Meluber ke Jalan, Ternyata karena Parit Tersumbat Mayat

Kompas.com - 11/11/2021, 19:41 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Sesosok mayat laki-laki ditemukan di parit irigasi persawahan Desa Titik, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (11/11/2021).

Mayat tersebut belakangan diketahui bernama Setiyono (50), seorang petani yang merupakan warga setempat.

Baca juga: Sempat Hilang 5 Hari, Bocah di Gresik Ditemukan Membusuk di Selokan

Kronologi penemuan

Adapun penemuan mayat bermula saat Jamat (79) warga setempat yang sedang mencangkul di sawah merasa kehausan.

Dia lantas pergi mencari buah kersen atau ceri untuk melepas dahaganya itu.

Dalam pencarian kersen tersebut, dia melihat air dari parit meluber hingga menggenangi jalan.

Penasaran, dia lantas mencari tahu penyebabnya.

Saksi kaget bukan kepalang saat melihat ada mayat bercampur rerumputan yang menyumbat saluran air.

"Saudara Jamat langsung pergi ke kantor desa untuk melaporkannya," kata Kepala Polsek Semen Ajun Komisaris Siswandi.

Baca juga: Cara Warga Kediri Peringati Hari Pahlawan, Perbaiki Sumber Mata Air hingga Aksi Cium Tanah

 

Dari pemeriksaan tim Inafis Polres Kediri maupun dokter yang dihadirkan di lokasi penemuan, tidak ada tanda-tanda kematian akibat tindak pidana.

Kesimpulan mereka, kematian korban terjadi akibat terpeleset hingga jatuh tenggelam ke dalam parit.

"Kematiannya wajar dan atas permintaan keluarga, jenazah kemudian dibawa pulang untuk dimakamkan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'May Day', Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

"May Day", Buruh di Jateng Akan Demo Besar di Semarang

Regional
Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Nobar Timnas Bareng Sandiaga di Solo, Gibran: Tak Bicara Politik

Regional
Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Satgas Cartenz Duga KKB Penyerang Rumah Polisi dan Polsek Homeyo Kelompok Keni Tipagau

Regional
Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Status Kepegawaian Belum Jelas, PPDI Kebumen Curhat ke Bupati

Regional
Kesal 'Di-prank', Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Kesal "Di-prank", Seorang Pemuda Aniaya Kakeknya

Regional
Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Nelayan di Merauke Papua Temukan Mayat dengan Kepala Sudah Terpisah

Regional
Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Gibran Tanggapi soal DPRD Singgung Pembangunan Masjid Sriwedari Belum Selesai dalam Rapat Paripurna

Regional
Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Tak Nafkahi Anak Setelah Bercerai, Pria di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

UTBK-SNBT Dimulai, 10 Peserta di Lampung Tak Bawa Surat Keterangan Lulus

Regional
Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Bukit Rhema Gereja Ayam Gratiskan Tiket untuk Timnas U-23 Indonesia, Promo Selama Setahun

Regional
PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

PHRI Solo Kecewa Status Internasional Bandara Adi Soemarmo Dicabut

Regional
Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Satpam di Agam Ditemukan Tewas, Sejumlah Bagian Tubuh Hilang

Regional
Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Bayi di Lebak Banten Diserang Monyet Liar, Perut korban Robek karena Gigitan

Regional
Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Perahu Terbalik Diterjang Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Perairan Nusakambangan

Regional
MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

MenPAN-RB: Presiden Larang Pemda Buat Aplikasi Baru, Persulit Masyarakat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com