Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Museum KH Hasyim Asy'ari di Tebuireng, Tempat Memahami Perjalanan Islam Masuk ke Indonesia

Kompas.com - 11/11/2021, 11:46 WIB
Moh. Syafií,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari (Minha) di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, resmi beroperasi mulai Rabu (10/11/2021).

Dimulainya operasional Museum yang diresmikan Presiden Jokowi pada 18 Desember 2018 tersebut, ditandai dengan pemotongan pita oleh Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz.

Museum di lingkungan Pesantren Tebuireng itu menyajikan berbagai informasi dan koleksi yang menggambarkan perjalanan dan perkembangan Islam di seluruh wilayah nusantara.

Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud Irini Dewi Wanti menjelaskan, berbagai informasi dan koleksi yang disajikan di museum, memiliki keterkaitan dengan kiprah perjuangan tokoh-tokoh Islam.

Sajiannya juga menggambarkan karakteristik Islam di Indonesia yang menjunjung tinggi nilai toleransi, gotong-royong, menghormati kebhinekaan dan inklusif.

Irini menuturkan, tujuan pembangunan Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari adalah penguatan pendidikan karakter.

Selain itu, pembangunan museum bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terkait sejarah perjuangan, pemikiran, dan karya, para tokoh Islam Indonesia dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan.

"Sehingga dapat menjadi inspirasi, khususnya bagi generasi muda untuk melanjutkan estafet pembangunan bangsa Indonesia," ujar Irini, saat menghadiri acara peresmian operasional Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari, Rabu.

Baca juga: Kunjungi Pesantren Tebuireng, Nadiem Berbincang dengan Santri hingga Menginap di Ndalem Kasepuhan

Menurut Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari menghadirkan narasi sejarah tentang eksistensi Islam yang cukup mudah dipahami masyarakat.

Sajian informasi dan koleksi benda-benda di dalam museum, sudah mampu menyajikan narasi sejarah yang informatif bagi pengunjung.

"Narasi yang dibangun, informasi yang disampaikan kepada publik, jelas bisa menunjukkan bagaimana perjalanan Islam di Indonesia," ungkap Lestari dalam konferensi pers setelah peresmian Museum.

Ia menuturkan, museum yang mulai dibangun pada 2014 itu mengungkap proses masuknya Islam ke Indonesia hingga perkembangannya di berbagai wilayah.

Menurut Lestari, wajah ramah Islam saat masuk di Indonesia tersaji di Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz, didampingi wakil ketua MPR dan Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud RI, meninjau bagian dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz, didampingi wakil ketua MPR dan Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud RI, meninjau bagian dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari.
Di museum tersebut, dapat diketahui bagaimana cara Islam ke Indonesia tanpa kekerasan dan tetap mempertahankan kearifan lokal.

Pesan yang ditangkap Lestari setelah berkeliling museum, adalah proses masuknya Islam ke Indonesia terjadi secara damai, bukan melalui aneksasi.

"Kalaupun ada, tapi kan melalui kesepakatan yang akhirnya berakhir dengan koalisi. Inilah sesungguhnya kalau wajah Islam Indonesia," kata Lestari.

 

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz, didampingi wakil ketua MPR dan Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud RI, meninjau bagian dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz, didampingi wakil ketua MPR dan Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud RI, meninjau bagian dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari.
Ia menilai, museum ini merupakan tempat yang tepat untuk memahami Islam Indonesia.

"Di sini kita bisa belajar, di sini kita kembali diingatkan bahwa Islam adalah agama yang damai. Islam masuk ke Nusantara, tetap memberikan ruang buat semua kepercayaan yang sudah ada dan kemudian tumbuh bersama-sama," ujar Lestari.

Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari mulai dibangun pada 2014 dan diresmikan Presiden Jokowi pada 18 Desember 2018.

Lokasinya berada di lingkungan Pesantren Tebuireng, tepatnya di sebelah barat pondok putri Pesantren Tebuireng.

Di sebelah barat Museum, terdapat kawasan parkir untuk kendaraan para peziarah yang bermaksud menziarahi makam Gus Dur dan makam keluarga pengasuh Pesantren Tebuireng.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin mengatakan, Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari menyajikan khasanah perjalanan dan perkembangan agama Islam di Indonesia.

Museum Islam Indonesia di Tebuireng, di antaranya menampilkan artefak dan replika, serta koleksi yang menggambarkan perjalanan dan perkembangan Islam di seluruh wilayah Nusantara.

Baca juga: Museum Islam Indonesia di Tebuireng Resmi Beroperasi, Dibuka Terbatas bagi Warga

Perjuangan, pemikirian, serta karya-karya para tokoh Islam dari seluruh wilayah Indonesia juga disajikan dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari.

Gus Kikin berharap, keberadaan Museum tidak hanya membangkitkan memori tentang resolusi jihad yang dicetuskan KH Hasyim Asy'ari.

Keberadaan Museum diharapkan bisa membangkitkan spirit menggali sejarah tentang perjuangan umat Islam dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

"Keberadaan Museum ini sangat penting untuk bisa dipahami. Supaya kita memiliki pijakan sangat kuat untuk membangun bangsa dan negara di masa yang akan datang,” jelas Gus Kikin, di kawasan Museum, Rabu.

Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz, didampingi wakil ketua MPR Lestari Moerdijat, meninjau bagian dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari.KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang, KH. Abdul Hakim Mahfudz, didampingi wakil ketua MPR Lestari Moerdijat, meninjau bagian dalam Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy’ari.
Pembukaan operasional Museum Islam Indonesia KH Hasyim Asy'ari, dihadiri oleh Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbud RI, Irini Dewi Wanti.

Selain itu, hadir pula Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, serta mantan pejabat Kemendikbud, Kacung Marijan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada ke PSI, Sekda Kota Semarang Ungkap Alasannya

Regional
Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Umat Buddha di Candi Borobudur Lantunkan Doa Perdamaian Dunia, Termasuk untuk Palestina

Regional
Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Pasangan Sesama Jenis Menikah di Halmahera Selatan Ditangkap, Polisi: Antisipasi Amukan Warga

Regional
Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Bentrokan Warga di Kupang, 3 Rumah Rusak, 2 Sepeda Motor Rusak dan Sejumlah Orang Luka

Regional
Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Deklarasi Maju Pilkada Lombok Barat, Farin-Khairatun Naik Jeep Era Perang Dunia II

Regional
Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Begal Meresahkan di Semarang Dibekuk, Uangnya untuk Persiapan Pernikahan

Regional
Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Resmikan Co-working Space BRIN Semarang, Mbak Ita Sebut Fasilitas Ini Akan Bantu Pemda

Kilas Daerah
Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Penertiban PKL di Jambi Ricuh, Kedua Pihak Saling Lapor Polisi

Regional
Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Pria di Kudus Aniaya Istri dan Anak, Diduga Depresi Tak Punya Pekerjaan

Regional
Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Setelah PDI-P, Ade Bhakti Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada di PSI

Regional
Soal 'Study Tour', Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Soal "Study Tour", Bupati Kebumen: Tetap Dibolehkan, tapi...

Regional
Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Ingin Bantuan Alat Bantu Disabilitas Merata, Mas Dhito Ajak Warga Usulkan Penerima Bantuan

Regional
Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Anak Wapres Ma'ruf Amin Maju Pilkada Banten 2024

Regional
Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Gagal Jadi Calon Perseorangan di Pangkalpinang, Subari Lapor Bawaslu

Regional
Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Kain Gebeng, Kain Khas Ogan Ilir yang Nyaris Punah

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com