Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Tim Evaluasi Kasus Menwa UNS Solo: Kita Undang Mbak Novaria, tapi yang Datang Pengacaranya

Kompas.com - 10/11/2021, 13:07 WIB
Labib Zamani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Tim Evaluasi Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawan atau Resimen Mahasiswa (Menwa) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo telah bertemu dengan pengacara dari Novaria Putri.

Novaria Putri adalah pemilik akun Twitter @putri_yudianti yang menuliskan pengakuan soal dugaan kekerasan Menwa UNS tahun 2013.

"Kemarin kita mengundang Mbak Novaria, tapi yang datang ke UNS pengacaranya. Kedatangan itu untuk menyampaikan tentang apa yang dialami oleh Mbak Novaria," kata Ketua Evaluasi Menwa UNS Solo Dr Sunny Ummul Firdaus dikonfirmasi Kompas.com di Solo, Rabu (10/11/2021).

Baca juga: Satu Tersangka di Kasus Kematian Mahasiswa UNS Ternyata Sudah Lulus

Sunny menambahkan, pihaknya masih akan tetap menunggu kedatangan Novaria untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.

"Kemarin yang datang itu pengacaranya. Bukan Mbak Novarianya. Kita itu bukan polisi, bukan jaksa, bukan untuk melakukan penyelidikan atau penyidikan bukan," ungkap dia.

Pemanggilan Novaria untuk memastikan bahwa yang bersangkutan adalah alumni UNS Solo tahun 2013.

"Kita itu hanya ingin mengonfirmasi apakah yang namanya Mbak Novaria itu ada, mestinya yang hadir itu Mbak Novarianya," sambung dia.

Sunny mengaku telah menyampaikan kepada pengacaranya tersebut untuk bisa menghadirkan secara langsung terhadap kliennya ke UNS.

"Kita harus mendapatkan data yang primer, bukan data sekunder. Jadi kami bukan polisi, kita itu hanya ingin tahu kok Mbak Novaria sebenarnya ada tidak? Kemudian mau tanya Mbak Novaria itu benar tidak angkatan tahun 2013, benar tidak dia ikut diklatsar, benar tidak dia mengakami kekerasan. Kita tim cuma pengin tahu itu," terang dia.

Baca juga: Polisi Tahan 2 Tersangka Kasus Tewasnya Mahasiswa UNS di Tempat Berbeda

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Djohan Andika mengatakan, belum ada alumni UNS yang melapor soal dugaan kekerasan yang dialami saat ikut diklatsar.

"Belum ada laporan," kata dia.

Seperti diketahui, sebuah pemilik akun Twitter Novaria Putri Yudianti menuliskan sebuah postingan terkait kejadian yang dialami saat ikut diklatsar Menwa tahun 2013.

Tulisan itu dibuat pada 30 Oktober 2021 di akun Twitter miliknya.

"Tragedi Menwa UNS 2013 (A thread) . . . Setelah berpikir panjang, akhirnya aku memutuskan untuk speak up di twitter. Tragedi Gilang bukanlah yang pertama kali terjadi. Mohon maaf klo dalam thread ini ceritanya belepotan, aku gak pintar story telling #JusticeForGilang," tulis pemilik akun itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Gunung Ibu Meletus 2 Kali Kamis Petang, Status Siaga

Regional
Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Makan Tanpa Bayar di Warung, 2 Preman Ngaku yang Punya Lampung

Regional
Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan Mengambang di Muara Sungai Asemdoyong Pemalang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com