KOMPAS.com - Gedung Siola adalah sebuah gedung bersejarah di Surabaya, Jawa Timur yang berada di Jalan Tunjangan, Surabaya.
Jalan Tunjungan sendiri dibangun Belanda sejak awal abad ke-20.
Pada masa lalu, Tunjungan bernama Petoenjoengan yang menjadi koridor penghubung antara Kota Lama a Kota Lama (Kota Indisch-1870/1900) dan Kota Baru (Kota Gemeente-1905/1940).
Jalan tersebut tumbuh dan berkembang sebagai shopping-street dengan shopping arcade yang kemudian menjadi salah satu ikon Kota Surabaya dengan jalur pejalan kaki yang lebar membujur arah utara-selatan.
Baca juga: Sejarah Panjang Jalan Tunjungan Surabaya, Sudah Dikenal sejak Tahun 1920-an
Kota lama (Kota Indisch 1870/1900) terletak di sekitar Jembatan Merah. Sedangkan Kota Baru yang dirancang pada 1905 berada di sisi selatan, yaitu di sekitar Darmo dan Gubeng.
Salah satu gedung bersejarah di Jalan Tunjungan adalah Gedung Siola.
Saat ini Gedung Siola menjadi Museum Surabaya yang diresmikan tahun 2015 yang menyimpan koleksi peninggalajn sejarah Kota Surabaya.
Baca juga: Hari Pahlawan, Mengenal Gedung Grahadi Surabaya, Sudah Ada Sejak 200 tahun Lalu
Dikutip dari Tribun Jatim, pada tahun 1877, Gedung Siola dibangun pertama kali oleh investor kebangsaan Inggris bernama Robert Laidlaw.
Ia juga merupakan pemilik Whiteaway Laidlaw & Co, perusahaan ritel besar dunia saat itu.
Ketika itu, gedung tersebut dibangun sebagai pusat jual beli grosir dengan nama "Het Engelsche Warenhuis" atau Toko Serba Ada Inggris.
Masa jaya keluarga Whiteaway Laidlaw di bidang perdagangan berakhir pada 1935, saat pendirinya meninggal dunia.
Bisnis ritel pun mengalami kebangkrutan.
Toko Chiyoda adalah toko tas dan koper terbesar di Surabaya kala itu.
Menjadi populer, banyak orang yang akhirnya membuka toko tas dan koper di sekitar toko Chiyoda.
Hingga sekarang, di Jalan Gemblongan dan Jalan Praban yang berada di dekat Jalan Tunjungan, masih banyak toko-toko yang menjual tas dan koper.
Baca juga: Tugu Pahlawan, Jejak Pertempuran 10 November di Surabaya
Setelah Jepang menyerah kalah pada sekutu, masa jaya Chiyoda pun berakhir. Toko Chiyoda pun ditutup, dan gedung pun menjadi kosong.
Saat perang pada November 1945, Gedung Chiyoda digunakan sebagai markas dan basis pertahanan rakyat Surabaya dari gempuran pasukan sekutu.
Gedung itu pun akhirnya dijadikan sasaran tembakan tank-tank pasukan sekutu hingga membuatnya rusak dan terbakar.
Setelah perang berakhir, gedung tersebut dibiarkan menjadi gedung rusak dan tak terurus.
Hingga pada tahun 1950, Presiden Soekarno mengambil ali gedung tersebut menjadi aset Pemkot Surabaya.
Pada tahun 1960, lima orang pengusaha, Soemitro, Ing Wibisono, Ong, Liem dan Aang mengontrak gedung tersebut dari Pemkot Surabaya.
Mereka memperbaiki dan merenovasi gedung tersebut lalu membuka sebuah pusat grosir yang diberi nama dari singkatan nama mereka berlima SIOLA, dan dikenal hingga sekarang.
Siola menjadi kebanggaan warga Surabaya pada masa itu karena merupakan semacam 'mall' pertama di Surabaya .
Masa kejayaan Siola berlangsung sekitar 28 tahun lamanya dan akhirnya ditutup pada tahun 1998, karena tak mampu bersaing dengan pusat perbelanjaan baru yang lebih moder.
Kaala itu pusat perbelanjaan baru muncul seperti Pasar Atum, Pasar Turi, Plaza Surabaya dan Tunjungan Plaza.
Di masa itu, Gedung Siola sempat dijadikan pusat perdagangan elektronik bernama Tunjungan Center, namun akhirnya tutup juga.
Baca juga: Mengenal Gedung Singa Algemeene, Cagar Budaya Surabaya yang Kini Dijual, Ada Sejak Tahun 1901
Namun akhirnya department store tersebut tutup pada tahun 2008 karena sepi pengunjung.
Siola sempat akan berubah nama menjadi Tunjungan City karena akan dibuka department store lain. Karena gagal, akhirnya gedung tersebut dikembalikan pada Pemkot Surabaya.
Baca juga: Semanggi Suroboyo, Sisi Lain Kota Surabaya yang Terlupakan
Hingga akhirnya tahun 2015, Wali Kota Surabaya yang saat itu dipimpin Tri Rismaharini menjadikan gedung itu menjadi Museum Surabaya.
Meskipun tak lagi ada tulisan Siola di depan gedung tersebut, masyrakat Surabaya masih lebih sering menyebut gedung tersebut dengan nama Gedung Siola.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Siapa Sangka, Gedung Bersejarah di Surabaya Ini Dulunya Sebuah Toserba Buatan Inggris!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.