"Skenario ketiga, vaksin akan disuntikkan sebanyak dua kali dengan sasaran anak-anak dibawah 12 tahun," imbuh dia.
Pada kesempatan itu, Budi juga menyaksikan penyerahan seed vaksin dari Rektor Unair kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Budi mengungkapkan, Unair dan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia telah melakukan hal yang luar biasa karena dapat menyelesaikan proses penelitian hingga uji praklinis kurang dari satu tahun.
Baca juga: Kunjungi Command Center 112, Wakil Wali Kota Surabaya Minta Seluruh Dinas Responsif
"Sekali lagi, saya ucapkan rasa bangga yang sangat tinggi terhadap rekan-rekan di Unair karena menjadi yang pertama dalam menciptakan produksi vaksin dalam negeri. Saya juga ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia," kata Budi.
Sejak awal pengembangan vaksin tersebut, kata Budi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah dilibatkan.
Sehingga, semua pihak bersama-sama melakukan percepatan dalam mengembangkan vaksin pertama buatan dalam negeri.
"Saya doakan, mudah-mudahan Unair saat ini menjadi lebih baik dari sebelumnya dan akan menjadi lebih baik ke depan daripada kondisi sekarang," tutur Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.