Pada hari pertama diklat, Sabtu (23/11/2021), ibunya sempat menghubungi Gilang, namun tidak tersambung.
"Mamanya hubungi lewat WA (WhatsApp) sudah tidak nyambung. Mas Gilang ini sudah off, sudah latihan gitu," ujar dia.
Bahkan sampai Minggu (24/10/2021) malam, ponsel Gilang tidak bisa dihubungi.
Baru Senin (25/10/2021) dini hari, ada dua orang mahasiswa mendatangi rumahnya dan meminta Sunardi mendatangi RSUD dr Moewardi, Solo.
Kedua mahasiswa itu tidak menjelaskan apa yang terjadi pada Gilang hingga masuk rumah sakit.
Karena masih penasaran, Sunardi pun menanyakan kembali kepada mahasiswa tersebut karena Gilang masih ikut diklatsar.
Baca juga: Momen Rektor UNS Ziarah ke Makam Mahasiswa yang Meninggal Saat Diklat Menwa, Minta Maaf ke Keluarga
Dua mahasiswa itu menjawab akan memberi tahu setelah sampai di rumah sakit.
Sunardi dan istri kemudian berangkat ke RSUD Dr Moewardi Solo dengan mengendarai sepeda motor.
"Sampai rumah sakit saya langsung diarahkan di depan IGD," kata dia.
Sunardi dan istri akhirnya tahu ternyata anaknya sudah tak lagi bernyawa.
Sunardi pun teringat Gilang yang terlihat semangat saat berangkat untuk mengikuti diklatsar.
Kondisinya juga sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apa pun. Gilang selama ini dikenal sebagai anak yang suka berolahraga.
Adapun dari kasus Gilang, dua panitia diksar kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dinilai melakukan tindakan berlebihan hingga menyebabkan tewasnya Gilang.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.