Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami Ingin Tahu Mengapa Anak Saya Meninggal, Jangan Ada Gilang Gilang Berikutnya"

Kompas.com - 07/11/2021, 18:44 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Didatangi mahasiswa, diajak ke RS

Pada hari pertama diklat, Sabtu (23/11/2021), ibunya sempat menghubungi Gilang, namun tidak tersambung.

"Mamanya hubungi lewat WA (WhatsApp) sudah tidak nyambung. Mas Gilang ini sudah off, sudah latihan gitu," ujar dia.

Bahkan sampai Minggu (24/10/2021) malam, ponsel Gilang tidak bisa dihubungi.

Baru Senin (25/10/2021) dini hari, ada dua orang mahasiswa mendatangi rumahnya dan meminta Sunardi mendatangi RSUD dr Moewardi, Solo.

Kedua mahasiswa itu tidak menjelaskan apa yang terjadi pada Gilang hingga masuk rumah sakit.

Karena masih penasaran, Sunardi pun menanyakan kembali kepada mahasiswa tersebut karena Gilang masih ikut diklatsar.

Baca juga: Momen Rektor UNS Ziarah ke Makam Mahasiswa yang Meninggal Saat Diklat Menwa, Minta Maaf ke Keluarga

Dua mahasiswa itu menjawab akan memberi tahu setelah sampai di rumah sakit.

Sunardi dan istri kemudian berangkat ke RSUD Dr Moewardi Solo dengan mengendarai sepeda motor.

"Sampai rumah sakit saya langsung diarahkan di depan IGD," kata dia.

Sunardi dan istri akhirnya tahu ternyata anaknya sudah tak lagi bernyawa.

Sunardi pun teringat Gilang yang terlihat semangat saat berangkat untuk mengikuti diklatsar.

Kondisinya juga sehat dan tidak memiliki riwayat sakit apa pun. Gilang selama ini dikenal sebagai anak yang suka berolahraga.

Adapun dari kasus Gilang, dua panitia diksar kini telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dinilai melakukan tindakan berlebihan hingga menyebabkan tewasnya Gilang.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Curhat Anak Korban Pembunuhan yang Mayatnya Disimpan Dalam Koper di Cikarang

Regional
Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Korupsi Modal Bank, Mantan Kepala Bapedda Bireuen Divonis 3 Tahun Penjara

Regional
Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com