Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Dititipkan di Panti Jompo, Trimah Tetap Doakan Anaknya: Semoga Panjang Umur, Murah Rezeki...

Kompas.com - 02/11/2021, 07:12 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Trimah (69) masih kecewa terhadap anak-anaknya. Seketika air matanya menetes saat mengingat momen ketika anak-anak menitipkannya di panti jompo.

Trimah tak kuasa menyembunyikan kesedihan. Suaranya bergetar dan lemah ketika menceritakan momen itu.

Ia berharap, anak-anak kandungnya itu tak melupakan orangtua kandung mereka.

Anak-anak Trimah mengantarnya ke Griya Lansia Husnul Khatimah di Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, pada 27 Oktober 2021.

Di panti jompo itu, Trimah menghuni kamar lansia 10. Saat tiba di panti, kondisi kesehatan Trimah sedang bermasalah.

Wanita 69 tahun itu tak bisa berjalan karena gangguan kesehatan di persendiannya. Untuk beraktivitas, ia terpaksa memakai kursi roda.

Kekecewaan dikirim ke panti jompo tak membuat rasa sayang Trimah kepada anak-anaknya pudar. Ia selalu mendoakan anak-anaknya.

"Supaya panjang umur, mudah rezeki, dimudahkan segala urusannya," kata Trimah saat ditemui di Griya Lansia Husnul Khotimah, Senin (1/11/2021).

Baca juga: Pesan Anak Trimah Saat Menitipkan Ibunya ke Panti Jompo: Ma hati-hati, yang Sabar Ya di Sini

Doa itu selalu dipanjatkan ketika Trimah teringat dengan anak-anaknya.

"Mereka bilang, yang sabar ya Ma, Mama sabar di sini"

Trimah tak pernah tahu bakal menghabiskan masa tuanya di panti jompo di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Trimah merupakan warga Magelang, Jawa Tengah. Ia memiliki tiga anak, dua perempuan dan satu laki-laki.

Anak-anaknya tidak tinggal di Magelang, dua di antaranya di Jakarta, lainnya di Pekalongan, Jawa Tengah.

Sebelum diantar ke panti jompo, Trimah sempat tinggal bersama anak-anaknya. Awalnya, ia tinggal bersama anaknya di Pekalongan.

Kemudian, Trimah pindah ke rumah anaknya di Jakarta. Di Jakarta, Trimah tingal di rumah kontrakan sampai masa kontrak habis hingga akhirnya dititipkan di griya lansia.

Menurut Trimah, suami dari anaknya yang di Jakarta bekerja sebagai tukang ojek. Sementara suami anaknya di Pekalongan merupakan seorang sopir.

 

Sedangkan anak laki-lakinya bekerja sebagai buruh atau sopir di Jakarta. Anak laki-lakinya terkena pemberhentian hubungan kerja (PHK) akibat pandemi Covid-19.

Trimah tak pernah tahu rencana anak-anaknya menitipkan dirinya di griya lansia. Saat itu, anak-anaknya mengaku hendak mengajak Trimah jalan-jalan.

"Pokoknya pergi yuk, tadinya bilang (perginya) dekat," katanya.

Tiba di griya lansia, Trimah tak membantah. Ia mengikuti kehendak anaknya meski kecewa.

"Mereka bilang, Ma hati-hati, yang sabar ya, Mama sabar di sini. Saya bilang iya saja," katanya.

Baca juga: Air Mata Trimah, Dititipkan ke Panti Jompo oleh Anak-anaknya: Semoga Mereka Ingat Masih Punya Orangtua

"Di sini saja, ada yang merawat dari pada disia-siakan"

Meski kecewa dititipkan di panti jompo, Trimah mengaku betah. Ia tidak akan mau pulang meski dijemput anaknya.

"Tidak mau udahan. Di sini saja ada yang merawat dari pada disia-siakan," katanya.

Sementara itu, penanggung jawab Griya Lansia Husnul Khatimah Nur Hadi Rahmat mengatakan, terdapat 58 penghuni di panti jompo tersebut.

Dari puluhan lansia itu, tiga di antaranya merupakan titipan dari anak-anak mereka.

Mereka adalah Trimah, Sutiyo asal Jombang, dan Martiin asal Sidoarjo.

"Tiga orang yang dititipkan oleh anaknya. Sisanya diantar relawan-relawan kita dan diantar Dinsos," katanya.

(Sumber: KOMPAS.com - Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com