Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buntut Meninggalnya Mahasiswa Saat Diklatsar Menwa, UNS Solo Bentuk Tim Evaluasi

Kompas.com - 28/10/2021, 08:56 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Buntut meninggalnya mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Gilang Endi (21), saat Diklatsar Pra Gladi Patria XXXVI Menwa, pihak rektorat membentuk tim evaluasi.

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Sutanto mengatakan, tim evaluasi terdiri dari unsur kedokteran, hukum, administrasi, dan pembina organisasi kemahasiswaan (ormawa).

Tim ini bekerja untuk mengumpulkan data-data dan kronologi terkait Diklatsar Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS.

Sutanto menerangkan, tim evaluasi bakal berkoordinasi dengan pimpinan universitas untuk selalu mendapatkan data informasi, baik dari pelatih maupun peserta Diklatsar Menwa.

"Kami merespons itu semua dengan membentuk tim evaluasi sesuai peraturan di tempat kami. Tim evaluasi sudah mulai bekerja. Paling tidak kegiatan di Menwa sudah dibekukan sementara," ujarnya, Rabu (27/10/2021).

Baca juga: Buntut Meninggalnya Mahasiswa Peserta Diklasar, Rektorat UNS Bekukan Sementara Menwa

Menwa UNS dibekukan sementara

Mengenai pembekuan sementara Menwa, Sutanto menyampaikan bahwa itu merupakan keputusan Rektorat UNS Solo.

Pembekuan sementara Menwa ini adalah respons atas banyaknya tuntutan masyarakat maupun kampus terkait kematian mahasiswa UNS, Gilang Endi, saat Diklatsar Menwa.

Menurut Sutanto, pembekuan sementara Menwa UNS ini juga untuk mendukung proses penyelidikan kepolisian.

Baca juga: Jika Terbukti Lakukan Kekerasan Saat Diklatsar Menwa UNS, Panitia Akan Di-DO

"Jadi sudah ditutup semua kantor sekalian untuk mengamankan barang bukti yang ada di sana," ucapnya.

Sutanto menjelaskan, bila kegiatan ormawa tidak sesuai dengan Peraturan Rektor UNS No 26/2020 tentang Organisasi Kemahasiswaan UNS dan Pasal 15, ormawa tersebut bakal mendapat sanksi terberat, yakni pembubaran.

"Kami mengikuti aturan yang berlaku dan mengikuti temuan teman-teman yang tergabung dalam tim evaluasi. Itu dari sisi kami di kampus. Yang lain-lain kami berkoordinasi dan mematuhi apa yang berjalan dalam proses penyidikan di kepolisian," ungkapnya.

Baca juga: Meninggal Saat Diklatsar Menwa UNS, Jenazah Gilang Diotopsi

 

Kirim surat keterangan ke Kemendikbud Ristek

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Sutanto dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Ahmad Yunus di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Sutanto dan Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Ahmad Yunus di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/10/2021).

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo Ahmad Yunus menambahkan, pihaknya telah mengirim surat keterangan resmi ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi terkait kronologi meninggalnya mahasiswa UNS peserta Diklatsar Menwa.

"Kami sudah mengirimkan surat keterangan resmi, kronologi kejadiannya ke menteri, pada siang hari ini. Sudah bilang ke rektor. Pak Rektor sudah membahas dan mengoreksi dan dikirim ke kementerian," paparnya, Rabu.

Baca juga: Mahasiswa Meninggal Saat Diklatsar Menwa UNS, Keluarga Minta Polisi Usut Tuntas Kematian Gilang

Gilang Endi (21), mahasiswa D4 Program Studi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Sekolah Vokasi UNS Solo, meninggal dunia saat mengikuti Diklatsar Menwa, Minggu (24/10/2021) malam.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Dony Aprian)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com