Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Meninggal Saat Diklatsar Menwa, Rektorat UNS: Kami Marah Betul

Kompas.com - 26/10/2021, 19:39 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pihak Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menyesalkan atas tindakan yang terjadi dalam kegiatan Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Pra Gladi Patria XXXVI Menwa.

Hal tersebut setelah salah satu dari 12 peserta yang mengikuti Diklatsar Menwa meninggal dunia pada Minggu (24/10/2021) malam.

Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS Solo, Sutanto menegaskan kegiatan kemenwaan bukan militer. Sehingga kegiatan tersebut tidak layak dilakukan di kampus.

"Setelah ada musibah ini, kami benar-benar marah betul. Kita tidak hanya sedih saja. Ini kampus sekali lagi. Bukan tempat seperti itu (militer). Tidak layak betul. Kegiatan seperti itu tidak layak di kampus," terang Sutanto di UNS Solo, Jawa Tengah, Selasa (26/10/2021).

Baca juga: Polisi Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Mahasiswa UNS yang Tewas Saat Diklatsar Menwa

Pihaknya akan mengusut secara tuntas atas insiden meninggalnya Gilang Endi Saputra (21) mahasiswa D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS tersebut.

"Kami akan merunut siapa yang bertanggung jawab jika memang benar-benar terjadi kekerasan. Kami koordinasi dengan kepolisian supaya tidak salah melangkah. Karena ini sudah mejadi masalah kita bersama. Tidak bisa kita ambil langkah melompat-lompat takutnya jadi permasalahan ke depan," tegas dia.

Di sisi lain, kata dia, UNS akan melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan mahasiswa, tidak hanya korps mahasiswa siaga (Menwa).

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Otopsi Mahasiswa UNS Solo yang Tewas Saat Diklatsar Menwa

Sutanto mengatakan telah melakukan koordinasi dengan senat akademik untuk mengevaluasi terhadap peraturan-peraturan kegiatan mahasiswa di kampus.

"Kami akan evaluasi total kegiatan mahasiswa tidak hanya di korps mahasiswa siaga, tetapi juga di orma lainnya yang unsur fisik terlibat di dalamnya," terangnya.

"Kami sudah koordinasi dengan senat akademik untuk memastikan peraturan-peraturan yang ada di kampus ini, yang membutuhkan pengesahan dari senat, untuk mengatur kegiatan mahasiswa di kampus," tambah Sutanto.(K136-17)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Sopir Bus Kecelakaan Maut di Subang Belum Diinterogasi, Polisi: Masih Sakit

Regional
Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat 'Jaga Anak Ini dengan Baik'

Warga Blora Temukan Bayi di Luar Rumah dengan Surat "Jaga Anak Ini dengan Baik"

Regional
Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Belasan Rumah Warga di Bangka Belitung Jebol Diterjang Puting Beliung

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Longsor di Sitinjau Lauik, Gubernur Sumbar Nyaris Jadi Korban

Regional
Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com