Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Puji Komoditas Lidi Kelapa Sawit dari Kaltim

Kompas.com - 13/10/2021, 12:54 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku senang berkunjung ke Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (12/10/2021).

Ia memuji Kaltim sebagai salah satu daerah yang terus berkembang. Tentu hal itu, kata dia, akan memicu banyak produk lokal muncul yang bisa dipasarkan secara global.

"Salah satunya komoditas lidi sawit itu," ungkap Luhut saat menghadiri acara Grand Launching Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Kaltim di Convention Hall, Samarinda, Selasa.

Baca juga: Luhut Datangi Lokasi Tambang Batu Bara di Kaltim dengan Helikopter

Lidi kelapa sawit yang dimaksud Luhut, merupakan kerajinan lokal yang berbahan baku kelapa sawit.

Meski demikian, masyarakat lokal di Kaltim lebih mengenal kerajinan lidi dari nipah, sebelum ada kelapa sawit.

Kini lidi berkembang berbahan sawit seiring luasnya kebun kelapa sawit di Kaltim.

Data Dinas Perkebunan Kaltim 2020, luas perkebunan sawit di Kaltim mencapai 4,12 juta hektar terdiri dari 342 Izin Usaha Perkebunan (IUP), 218 Hak Guna Usaha (HGU) dan 343.856 hektar perkebunan rakyat atau plasma.

Proses bikin membersihkan daun dari lidi dan dijemur.

Setelah kering selain digunakan jadi sapu, lidi nipah dan sawit juga dibikin piring, keranjang, vas bunga dan kerajinan lainnya.

Baca juga: Atas Pertimbangan Jaksa, Pencuri 5 Tandan Sawit Akhirnya Dibebaskan

Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim melaporkan, tahun lalu sebanyak 25.000 ton lidi nipan dan sawit dari Kaltim diekspor ke India, Kanada, Bangladesh dan lainnya.

Di Kaltim, perajin lidi nipah dan kelapa sawit sering dijumpai di Muara Badak, Anggana di Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser dan sejumlah daerah lain.

Luhut berharap melalui program Gernas BBI Kaltim semakin banyak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Kaltim yang masuk platform digital.

Dengan begitu, jangkauan pemasaran produknya lebih luas karena menggunakan metode daring.

"Semoga dengan peluncuran ini bisa mendukung pencapaian target di 2024 yaitu sebanyak 30 juta UMKM yang masuk ke platform digital," tutur Luhut.

Baca juga: Garap Hutan Lindung Jadi Kebun Kelapa Sawit, Direktur PT KMP Ditangkap

Luhut meminta para pelaku UMKM tidak dianggap remeh, sebab sektor usaha ini menampung puluhan juta lapangan kerja.

Selain mendorong UMKM di daerah untuk bisa masuk e-commerce, upaya ini juga mendorong kebangkitan ekonomi kerakyatan.

Hal itu, kata Luhut  membuat Presiden Jokowi sangat konsen untuk penguatan UMKM.

Luhut menyebutkan sejak diluncurkan Gernas BBI pada Mei 2020 lalu, sekitar 16 juta UMKM dari berbagai produknya sudah boarding ke platform digital.

Baca juga: Remaja Yatim Piatu Diperkosa lalu Ditinggal di Kebun Sawit Tanpa Busana

Karena itu, Luhut mendorong peran penting Badan Usaha Milik Desa mendorong para pelaku UMKM tingkat desa di Kaltim.

Tak hanya Luhut, launching Gernas BBI Kaltim juga dihadiri Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar dan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

3 Kader Demokrat Berebut Restu AHY di Pilkada Sumsel, Cik Ujang Klaim Sudah Kantongi Rekomendasi

Regional
Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Konsultasi Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Setelah Gerindra, Rektor Unsa Daftar Maju Pilkada ke PSI

Regional
Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Terima Pendaftaran Pilkada Manokwari, PDI-P: Kami Tak Koalisi dengan PKS

Regional
Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Sepasang Calon Perseorangan Mendaftar di Pilkada Pangkalpinang

Regional
Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Telan Anggaran Rp 6,79 Miliar, Perbaikan Jembatan Sungai Babon Semarang-Demak Dikebut

Regional
5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

5 Orang Diperiksa, Penemuan Pria Berlumpur dan Tangan Terikat di Sungai Semarang Masih Misteri

Regional
Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Rumah Terancam Disita Bank, Korban Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Donasi

Regional
Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Cerobong Asap Terbakar, Pabrik Tahu di Kabupaten Semarang Ludes Dilalap Api

Regional
Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Pendaftaran PPS 301 Desa di Magelang Diperpanjang, Apa Penyebabnya?

Regional
Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Kaesang Pangarep Tergetkan PSI Menang di Pilkada Solo

Regional
4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

4 Hari Kandas, 2 Kapal Kargo di Pelabuhan Pangkalbalam Diselamatkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com