Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suhu Panas di Palembang Tembus 33 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 12/10/2021, 17:28 WIB
Aji YK Putra,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

PALEMBANG,KOMPAS.com - Cuaca panas hingga menyentuh di angka 33 derajat celcius terjadi di Palembang, Sumatera Selatan sejak tiga hari terakhir.

Kondisi ini membuat cuaca lebih panas di bandingkan sebelumnya.

Bahkan, cuaca panas itu juga berlangsung sampai malam hari.

Kepala Stasiun Klimatologi Palembang Wandayantolis mengatakan, berdasarkan siklus normal suhu udara di Palembang, suhu udara tertinggi memang terjadi pada sekitar September dan Oktober setiap tahunnya.

Baca juga: Seorang Pemuda Lompat dari Lantai 10 Mal di Palembang, Ini Penjelasan Polisi

Faktor utama yang berperan pada siklus ini dikarenakan ada gerak semu matahari yang melintasi wilayah Sumatera Selatan pada periode tersebut.

Menurutnya, puncak panas biasanya terjadi tepat setelah titik kulminasi terjadi atau justru setelah posisi matahari telah melewati titik kulminasinya.

"Seperti halnya pada suhu harian, suhu tertinggi justru tercapai setelah pukul 13.00 WIB. Bukan pada saat pukul 12.00 WIB di mana matahari tepat berada di atas kita. Ini berkaitan dengan neraca kesetimbangan panas antara radiasi gelombang pendek yang diterima dengan radiasi pantul dari permukaan bumi," kata Wandayantolis dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/10/2021).

Baca juga: Dijanjikan Rp 20 Juta, Pria Ini Nekat Bawa Barang 4 Kg dalam Kemasan Teh ke Palembang, Berakhir Ditangkap Polisi

Dijelaskan Wandayantolis, dalam satu tahun, gerak semu matahari akan dua kali melintasi wilayah Indonesia termasuk Sumatera Selatan.

Sebab, puncak suhu maksimum selain terjadi antara September dan Oktober juga terjadi pada sekitar April atau Mei.

Berkaitan suhu yang dirasa lebih menyengat sejak awal Oktober ini, menurutnya lebih dipengaruhi oleh berkurangnya curah hujan dalam periode yang sama.

"Berdasarkan pantauan Stasiun Klimatologi Palembang, pada dasarian I Oktober curah hujan yang terjadi berlangsung di bawah normal atau lebih rendah dari biasanya," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Rem Blong, Truk Bermuatan 6 Ton Semangka Terguling di Wonosobo

Regional
'Niscala' Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

"Niscala" Jadi Tema HUT Ke-477 Kota Semarang, Ini Artinya

Regional
Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Dilaporkan Warga, Tukang Nasi Goreng dan Ojol di Serang Ditangkap Edarkan Sabu

Regional
Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Polres OKI Tangkap 3 Begal Sopir Truk di Mesuji

Regional
Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Di Hadapan Peserta Upacara Hardiknas, Bupati Blora Sampaikan Pidato Mendikbud Ristek

Kilas Daerah
Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Sungai Cibereum Meluap, Warga Lebak Siap-siap Mengungsi

Regional
Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Kisah Kakak Adik di Pelosok Manggarai Timur NTT, Hidup Telantar Ditinggalkan Orangtua

Regional
Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Curhat ke Presiden Jokowi, Pedagang Pasar Seketeng: Kasihan Anak Saya, Sudah Lama Mengabdi

Regional
Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Usia 81 Tahun, Zalia Jadi Calon Jemaah Haji Tertua di Belitung

Regional
Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Puluhan Caleg di Jateng Protes karena Terancam Tak Dilantik, PDI-P: Silakan Tempuh Mekanisme yang Ada

Regional
Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Babel Latih Juru Sembelih Hewan Kurban Se-Pulau Bangka

Regional
Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Gunung Ruang Kembali Alami Erupsi, Warga: Anak-anak Saya Panik, Tanya Kenapa Gunung Kita Keluarkan Api?

Regional
Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Kapal Wisata Terbakar di Perairan Pulau Penga Labuan Bajo, 4 Orang Luka dan Sesak Napas

Regional
Jelang 'Turun', 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Jelang "Turun", 65 Anggota DPRD Sumbar Gagas Perjalanan ke Luar Negeri

Regional
Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Nobar Piala Asia U-23 di Balai Kota, DLH Solo Sebut Banyak Sampah Berserakan dan Tanaman Diinjak-injak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com