Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Usai Surati Kapolri, Brigjen Junior Dicopot dari Jabatannya | Atlet Tinju DKI Jakarta Dipukul Relawan

Kompas.com - 10/10/2021, 06:05 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Surat terbuka yang ditulis Inspektur Kodam (Irdam) XIII/Merdeka Sulawesi Utara Brigjen Junior Tumilaar yang ditujukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berbuntut panjang.

Usai mengirimkan surat tersebut, Brigjen Junior dicopot dari jabatannya. Ia kini ditempatkan sebagai staf Khusus Kepala Staf Angakatan Darat (KSAD).

Seperti diketahui, Brigjen Junior mengirimkan surat ke Kapolri perihal surat panggilan Polri kepada Bintara Pembina Desa (Bintara) dan penangkapan rakyat miskin buta huruf oleh anggota Kepolisian Resor Kota Manado.

Terkait dengan pencopotan itu, Junior mengaku sudah mengetahui resiko yang akan ia terima.

Sementara itu, kericuhan terjadi usai pertandingan tinju pada PON XX Papua antara atlet DKI Jakarta, Jill Mandagie melawan atlet Nusa Tenggara Timur, Luki Mira Agustro Hari di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/10/2021) sore.

Kericuhan itu melibatkan Jill dengan oknum relawan PON XX Papua.

Kericuhan itu diduga atlet DKI Jakarta yang tak terima dengan hasil keputusan juri yang memenangkan atlet asal NTT dalam pertandingan tersebut.

Karena tak terima dengan keputusan juri, Jill kemudian turun dari ring lalu membanting pintu dan memukul kun spanduk pembatas.

Aksi yang dilakukan Jill pun memantik reaksi relawan yang tergabung dalam panitia pelaksana untuk menjaga jalannya pertandingan hingga akhirnya terjadi kericuhan di luar ring.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Usai surati Kapolri, Brigjen Junior dicopot dari jabatannya

Surat Terbuka Brigadir Jenderal TNI (Irdam XIII/Merdeka) Junior Tumilaarrepublika.co.id Surat Terbuka Brigadir Jenderal TNI (Irdam XIII/Merdeka) Junior Tumilaar

Usai mengirim surat terbuka ke Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo, Inspektur Kodam (Irdam) XIII/Merdeka Sulawesi Utara Brigjen Junior Tumilaar dicopot dari jabatannya.

Saat ini, Junior ditempatkan sebagai staf khusus Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Terkait dengan pencopotan jabatan dirinya, Junior mengaku tidak menyesal. Junior menilai, tindakan itu untuk sesuatu yang benar.

"Untuk apa menyesal kalau untuk hal yang benar, untuk kebaikan orang lain. Apalagi untuk kebenaran negara ini. Untuk apa kita takut, untuk apa kita hidup. bermanfaatlah bagi orang lain, untuk negara, untuk rakyat. Harus itu. jangan cuma ngomong doang," kata Junior, dikutip dari Kompas TV, Sabtu (9/10/2021).

Junior juga mengaku, apa yang ia lakukan akan memiliki risiko.

"Istilah dicopot itu terlalu keras ya. Tapi sekali lagi, sesuatu hal yang dilakukan oleh saya menyurat kepada Kapolri ya pasti ada risikonya. Risikonya ya pasti kalau mau ditemukan dalam tulisan hukum disiplin militer dengan hukum pidana militer, pasti ada semuanya. Saya siap laksanakan itu," ujarnya.

Baca juga: Dicopot dari Jabatan Usai Surati Kapolri, Brigjen Junior Tumilaar: Untuk Apa Menyesal...

 

2. Atlet tinju DKI Jakarta dipukul relawan

Keributan terjadi usai pertandingan tinju di PON XX 2021 Papua, di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/10/2021) sore. Video keributan tersebut kemudian beredar luas dan viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat seorang oknum relawan PON Papua mengejar atlet tinju asal DKI Jakarta Jill Mandagie.Tangkapan layar Instagram Keributan terjadi usai pertandingan tinju di PON XX 2021 Papua, di GOR Cenderawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/10/2021) sore. Video keributan tersebut kemudian beredar luas dan viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat seorang oknum relawan PON Papua mengejar atlet tinju asal DKI Jakarta Jill Mandagie.

Perwakilan Relawan PON XX Papua pada cabor tinju, meminta maaf kepada kontingen DKI Jakarta dan seluruh masyarakat Indonesia atas insiden kericuhan yang terjadi di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua, Jumat (8/10/2021) sore.

Diketahui, kericuhan itu melibatkan atlet tinju DKI Jakarta Jill Mandagie dengan oknum relawan PON XX Papua usai pertandingan cabang olahraga tinju di GOR Cendrawasih, Kota Jayapura, Papua.

"Saya mewakili teman-teman Papua memohon maaf atas insiden yang terjadi tadi sore," kata Bobby, Sabtu (9/10/2021) dini hari, dikutip dari TribunPapua.com.

"Selanjutnya kami meminta kepada semua pihak untuk tidak terprovokasi atas kejadian tersebut," sambungnya.

Usai kejadian itu, kata Bobby, pihaknya dan kotingen DKI Jakarta sudah berdamai.

"Karena ini muncul sesaat, dan kami menyesal atas peristiwa tersebut. Kami telah sepakat berdamai dengan kontingen dari DKI Jakarta dan saling memaafkan," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan perwakilan kontingen DKI Jakarta Viktor Pertroes Wangelah yang meminta maaf atas insiden tersebut.

"Kami telah sepakat dan saling memaafkan. Kami mendukung keberlanjutan pertandingan tinju dan pertandingan lainnya di beberapa venue, baik di Kota Jayapura maupun di tiga kota lainnya," kata Viktor.

Kedua pihak sepakat berdamai setelah dimediasi oleh Wakapolda Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto.

Baca juga: Cabor Tinju PON Papua Ricuh, Atlet DKI Jakarta Dipukul Relawan, Perwakilan Relawan: Kami Minta Maaf...

 

3. Rumah atlet muaythai peraih emas PON Papua asal NTT hanya beratap daun

Rumah Susanti Ndapataka, peraih medali emas asal NTT di PON XX Papua Rumah Susanti Ndapataka, peraih medali emas asal NTT di PON XX Papua

Atlet muaythai asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Susanti Ndapataka terus menjadi sorotan.

Awalnya foto dan videonya saat dijemput dengan mobil pikap di Bandara El Tari Kupang, Rabu (6/10) pagi, viral di medai sosial.

Kini, peraih medali emas PON XX Papua itu kembali menjadi perhatian karena kondisi rumahnya yang sangat sederhana.

Rumah Susanti terletak di Desa Kuamasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang. Bangunan itu hanya beratap daun, berdinding pelepah pohon gewang, dan berlantai tanah.

Di rumah itu hanya memiliki satu kamar tidur, satu ruang makan, dan kamar tamu. Susanti tinggal bersama ayah dan empat orang saudaranya.

Susanti berlatih muaythai di rumahnya dengan mengunakan alat seadanya.

Dia mengandalkan sarung tinju bekas, sebuah samsak yag digantung di pohon dan bekas yang ditancapkan di pohon.

Namun, dengan kondisi yang serba terbatas itu, Susanti mampu berprestasi di sejumlah kejuaraan nasional, termasuk meraih emas di PON XX Papua.

"Alat yang saya pakai ini juga seadanya. Satu sarung tinju bekas ini sebenarnya saya sudah mau buang, tapi pelatih saya bilang pakai saja," ujar Susanti kepada sejumlah wartawan di Kupang, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: Hanya Beratap Daun, Ini Kondisi Rumah Peraih Medali Emas PON Papua Asal NTT yang Dijemput Pakai Pikap

 

4. Pedagang perempuan dianiaya preman malah jadi tersangka

Tangkapan layar video viral pedagang perempuan diduga dianiaya preman di Pasar Gambir Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, 8 September 2021 lalu. Si pedagang dan penganiayanya saling lapor ke polisi. Dok. ISTIMEWA Tangkapan layar video viral pedagang perempuan diduga dianiaya preman di Pasar Gambir Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara, 8 September 2021 lalu. Si pedagang dan penganiayanya saling lapor ke polisi.

Rosalinda Gea, pedagang yang dianiaya preman di Pasar Gambir, Kelurahan Tembung, Kecamatan Percut Seii Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, malah jadi tersangka.

Foto surat panggilan polisi kepada Rosalinda untuk diperiksa dengan status tersangka viral di media sosial Instagram dan sejumlah grup aplikasi percakapan WhatsApp pada Kamis (7/10/2021) sore.

Terlihat di unggahan foto, surat penetapan tersangka itu dibuat pada September 2021.

Tertulis di foto tersebut, "Ini lah hukum di indonesia ini akulah yg korban yg di aniayai 4 orang premanisme 5.september 2021 beberapa hr yg lalu di pajak gambir aku pula lh yh jadi tersangka. Sama siapa lagi aku mengadu tentang keadilan ini, #pak"

Terkait dengan penetapan Rosalinda Gea sebagai tersangka, suaminya, Tak Endang Hura, isrinya mendapat keadilan atas apa yang menimpa istrinya

"Saat ini yang paling saya harapkan adalah selesainya masalah. Istri dan anaknya mendapatkan keadilan," katanya.

Baca juga: Inilah Hukum di Indonesia, Aku Korban yang Dianiaya Preman, Aku Pula Jadi Tersangka...

 

5. Heboh foto ibu bersimpuh di depan ketua DPRD dan pejabat Pemkab Manggarai Barat

Foto : Saat ibu-ibu yang adalah isteri dari tahanan kasus tanah bersujud di hadapan Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (29/9/2021).Dokumen koordinator aksi untuk Kompas.com Foto : Saat ibu-ibu yang adalah isteri dari tahanan kasus tanah bersujud di hadapan Ketua DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Rabu (29/9/2021).

Sebuah video yang memperlihatkan seorang ibu yang tengah bersimpuh di anggota DPRD dan sejumlah pejabat pemkab, dan anggota Polres Kabupaten Manggarai Barat, viral di media sosial.

Diketahui, ibu yang bersimpuh itu bernama Melania Mamut.

Dalam foto yang beredar luas di media sosial tampak Melania bersimpuh dan menelangkupkan tangannya.

Di saat bersamaan, Ketua DPRD dan pejabat di kiri dan kanan tetap berdiri sambil mendengar jerit tangis ibu tersebut.

Koordinator aksi, Doni Parera mengatakan, peristiwa itu terjadi saat ibu-ibu mendatangi kantor Bupati dan DPRD Manggarai Barat, pada Rabu (29/9/2021) lalu.

Aksi itu, sambungnya, tak hanya dilakukan oleh satu orang melainkan puluhan ibu-ibu.

Dalam aksinya, mereka meminta agar para suaminya dibebaskan dari tahanan.

Adapun suami-suami mereka adalah 21 orang tersangka yang ditangkap dalam kasus sengketa tanah di Golo Mori.

"Foto ibu-ibu bersujud itu tepat di depan kantor Polres dan DPRD Manggarai Barat. Ibu-ibu datang untuk memohon agar suami mereka dibebaskan dari tahanan," jelas saat dihubungi Kompas.com, Jumat malam.

Pasca-aksi ibu-ibu di Polres, Kejaksaan, Kantor Bupati dan DPRD, Kepolisian Resor Manggarai Barat, NTT, menangguhkan penahanan 21 tersangka kasus sengketa tanah di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Sabtu (2/10/2021).

Baca juga: Viral, Foto Seorang Ibu Bersimpuh di Depan Ketua DPRD dan Pejabat Pemkab Manggarat Barat, Ini Faktanya

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis: Siginarus Maruhto Bere, Nansianus Taris | Editor : David Oliver Purba, Candra Setia Budi, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

115 Rumah Terdampak Banjir di Dua Nagari di Kabupaten Sijunjung

Regional
Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Serang Polsek di Kalteng, 4 Pemuda Mabuk Ditangkap

Regional
Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Geng Motor Tawuran Dalam Permukiman di Bandar Lampung, Warga Sebut 1 Orang Tewas

Regional
Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Harga Anjlok dan Cold Storage Tak Memadai, Nelayan di Aceh Terpaksa Buang 3 Ton Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com