Emil mengapresiasi langkah pemerintah pusat dalam berburu investor di tengah terpuruknya ekonomi nasional akibat pandemi.
Perjalanan ke Timur Tengah, kata Emil, sangat tepat mengingat investasi di Jabar mayoritas berasa dari Asia seperti Tiongkok, Jepang, Singapura, dan Korea.
"Mudah-mudahan lobi kita kuat sehingga ada penguatan investasi di Jabar. Selama ini investasi kita kebanyakan Asia Timur, Singapura, China, Korea dan Jepang. Nah yang Timur Tengah masih ada kekurangan jadi jangka panjang lebih diintensifkan. Kuncinya kita tak bisa pakai politik ekonomi jaga warung tapi politik ekonomi door to door harus kita datangi dan semuanya melibatkan BUMN itulah pentingnya Pak Erick di sini," tuturnya.
Sementara itu, Erick mengatakan, dalam kondisi ekonomi saat ini langkah proaktif harus dilakukan meski pandemi belum berakhir.
Erick berkomitmen untuk mengakses seluruh celah agar para investor mau datang ke Indonesia.
"Seperti disampaikan Pak Gubernur tentu saat ini kita jangan terus terjebak isu Covid. Memang Covid-nya tetap kita jaga dan kita harus waspada. Tetapi pasca Covid, harus kita mulai dari sekarang kita tak mungkin ambil posisi selalu bertahan," kata Erick.
Erick juga bersepakat dengan Emil untuk lebih agresif dalam mencari investor asing.
Apalagi banyak sektor di Jabar yang punya potensi besar menggaet pengusaha asing menanamkan modalnya.
"Hari ini kita mencari jalan dan bersepakat untuk lebih agresif. Pak Gubernur akan pergi juga ke Jepang dengan Menteri Perdagangan, sama saya ke Abu Dhabi dan Eropa tak lain untuk mendorong investasi di Jabar," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.