Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menenggak Minuman Energi Campur Alkohol, 4 Pemuda Tasikmalaya Tewas

Kompas.com - 05/10/2021, 16:06 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sebanyak 4 pemuda asal Kampung Cibangun, Desa Tenjonagara, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, meningal dunia usai menenggak minuman keras (miras) oplosan.

Sebelumnya, belasan pemuda menenggak alkohol yang sudah dicampur dengan minuman energi pada Sabtu (2/10/2021).

Dani (22) dan Abdul Muhyi (16) meninggal dunia di rumahnya masing-masing pada Senin kemarin.

Baca juga: Pabrik Miras Oplosan di Pati Digerebek, 750 Botol Diamankan, Kades: Pelaku Izinnya Ternak Lele

Sementara Pipin (25) dan Fahmi (22) meninggal dunia usai menjalani perawatan di RSUD SMC Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, pada Selasa (5/10/2021) pagi.

Sampai saat ini, masih ada 3 orang yang sedang dalam kondisi kritis dan ditangani pihak rumah sakit.

"Empat orang meninggal dunia akibat pesta miras oplosan," ujar Kepala Satuan Reserse Narkoba Polres Tasikmalaya AKP Dedih Praja melalui telepon, Selasa.

Baca juga: Minum Arak Beras Oplosan di Acara Pemakaman, 11 Orang Tewas

Dedih mengatakan, ketiga orang yang sedang dirawat di rumah sakit yakni, Erwin (30), Andri (25) dan Jajang Irawan (18).

Polisi masih menyelidiki kasus miras oplosan tersebut.

"Mulanya sama gejala yang dirasakan, pusing, lemas, mual, muntah. Ada yang parah sampai ke rumah sakit dan sebagian lagi ada yang sembuh," ujar Dedih.

Polisi mengimbau warga untuk saling mengingatkan para pemuda di perkampungan mengenai bahaya miras oplosan.

Kasus serupa pernah terjadi di Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, beberapa waktu lalu.

Sejumlah pemuda meninggal akibat pesta miras oplosan.

"Ini seharusnya menjadi pelajaran penting dan berharga supaya kejadiannya tak terulang lagi. Miras oplosan bahaya sekali dan bisa merenggut nyawa seseorang," kata Dedih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Dapat 17 Kursi, PDI-P Kuasai DPRD Kota Semarang

Regional
Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Jika BIM Terdampak Erupsi Marapi, Apa Solusi Penerbangan Haji Sumbar?

Regional
Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Polisi Tangkap 2 Pembunuh Mahasiswa di Sorong

Regional
Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Mengenang Jembatan Ngembik Magelang Sebelum Dibongkar, Uji Adrenalin sampai Swafoto

Regional
Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Pilkada Ende, Calon Independen Wajib Kantongi 21.101 Dukungan

Regional
Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Pernah Panah Anggota TNI, Anggota OPM Kodap IV Sorong Kini Kembali ke NKRI

Regional
Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Damkarmat Lampung Selatan Tangkap Buaya yang Resahkan Warga

Regional
3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

3 Atlet Taekwondo Nunukan Raih Medali Emas di Kunming International Open Taekwondo Championship 2024

Regional
Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Langgar Aturan Partai, 3 Caleg PDI-P di Salatiga Ditarik Pencalonannya

Regional
Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Dinsos Kota Ambon Urus Identitas Anak yang Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Dana Hibah UEA untuk Solo Cair, Gibran Pioritaskan untuk Fasilitas Umum

Regional
KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

KPU Banyumas Belum Tetapkan Caleg Terpilih, Ini Penyebabnya

Regional
Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Perdagangan Ilegal Burung Kicau Liar, Pakai Kamuflase Penangkaran?

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Suami di Karimun Bunuh Istri, Kesal Korban Tak Pernah Masak dan Mertua Ikut Campur

Regional
Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Propam Polda Aceh Mulai Usut Tewasnya Warga Diduga Dianiaya Oknum Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com