Kota Padang Lanjutkan PPKM Level 4 meski Kasus Menurun, Ini Alasannya

PADANG, KOMPAS.com - Kota Padang, Sumatera Barat, kembali menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 pada 5-15 Oktober 2021.

"Salah satu alasan PPKM level 4 masih diperpanjang adalah capaian vaksinasi kita masih di bawah capaian nasional, yaitu 45 persen," ujar Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang Robert melalui telepon, Selasa (5/10/2021).

Robert mengatakan, saat ini capaian vaksinasi Kota Padang sudah lebih dari 40 persen.

Baca juga: Masih PPKM Level 4, Pemkot Padang Sudah Menggelar PTM Terbatas

Pemkot Padang akan berusaha untuk mencapai atau melewati target vaksinasi nasional agar keluar dari PPKM level 4.

Menurut Robert, Pemkot Padang sudah menyiapkan sejumlah langkah, yakni mengadakan vaksinasi massal di kelurahan dan pusat perbelanjaan.

"Kemudian kita juga menyasar pelajar. Kita menargetkan 88.000 pelajar untuk divaksin. Itu juga sebagai persiapan untuk belajar tatap muka di sekolah nantinya," kata Robert.

Baca juga: Pemkot Padang Panjang Sediakan Tes Swab Gratis untuk CPNS

Robert mengatakan, saat ini animo masyarakat untuk divaksin sangat tinggi.

"Jumlah warga Kota Padang yang mau divaksin itu banyak dan saat ini mereka antre untuk menerima vaksinasi. Butuh waktu untuk memvaksin mereka itu," ujar Robert.

Sementara itu, untuk angka positif Covid-19 di Kota Padang, menurut Robert, sudah mengalami penurunan.

"Angka yang sembuh sudah lebih banyak yang terpapar Covid-19. Saat ini, penambahan kasus Covid-19 kita sudah mencapai di bawah dua digit," ujar dia.

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Padang pada 5 Oktober 2021, terjadi penambahan 5 kasus baru Covid-19, sehingga total terkonfirmasi yaitu sebanyak 42.090 kasus.

Sedangkan pasien yang sembuh bertambah 17 orang, sehingga total yang sembuh sebanyak 41.457 orang.

Total pasien yang meninggal dunia di Kota Padang sebanyak 550 orang.

"Kita mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan agar tidak terpapar Covid-19. Kita tidak ingin kaus Covid-19 meningkat," ujar Robert.