KOMPAS.com - Pengambilan api PON dilakukan dari sumber alamiah yang berasal daru perut bumi dan biasa dikenal dengan sebutan api abadi.
Untuk PON XX Papua 2021, titik api diambil di Maladuk, Klamono Kabupaten Sorong, Papua Barat yang memiliki sejarah panjang bagi masyarakat Papua.
Dikutip dari Jubi.co.id, Antropolog Universitas Cenderawasih (Uncen) Enrico Kondologit membenarkan jika Klamono adalah saksi bisu masuknya perusahaan asing ke Tanah Papua.
“Memang benar, Klamono memiliki sejarah panjang dan saksi bisu masuknya perusahaan asing ke tanah Papua,” kata Enrico Kondologit saat dihubungi jubi.co.id Jumat (1/10/2021) pagi.
Ia menjelaskan perusahaan asing pertama kali melakukan survei minyak dan beroperasi di Klamono sekitar tahun 1926-1928.
Lalu Pemerintah Belanda waktu itu Nederlands Nieuw Guinea, meminta perusahaan minyak asal Belanda Shell bersama Stanvac dan Caltex dari Amerika Serikat membentuk perusahaan patungan bernama Nederlandsche Nieuw Guinea Maathschappij (NNGPM) untuk melakukan eksplorasi pada 1936.
“Mereka mulai eksplorasi dan saat itupula banyak memakai tenaga kerja orang asli Papua,” kata Enrico yang kakeknya juga mantan tenaga kerja NNGPM.
Saat itu pemerintah Belanda memberikan perusahaan patungan itu konsesi selama 25 tahun
Setelah Belanda keluar dari Papua Barat, sebagian besar karyawan NNGMP menjadi karyawan PT Pertamina hingga pensiun.
"Kita juga pernah mengajukan pensiun kepada perusahaan NNGPM kepada pemerintah Belanda,” kata dia.
Ia menjelaskan gas yang ada di Klamono dialirkan melalui pipa gas yang dibuat sejak lama untuk mencegah kebakaran akibat gas methan.
Baca juga: Filosofi Tifa Obor Api PON XX, Penuh dengan Simbol Kekayaan Budaya Tanah Papua
Hal senada juga disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Muhammad Musa'ad, saat memberikan sambutan di acara pelepasan Api PON XX di halaman Kantor Bupati Sorong, Senin (27/9/2021).
"Daerah Klamono, merupakan daerah eksplorasi minyak dan gas pertama di Tanah Papua," ujar Musa'ad, Senin dikutip dari Tribun Papua Barat.
Ia menuturkan, eksplorasi minyak dan gas di Klamono, dimulai sejak tahun 1936 hingga sekarang.