KOMPAS.com - Api abadi PON XX Papua 2021 diambil dari Distrik Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat.
Kawasan tersebut dipilih karena di Klamono terdapat lokasi PLTMG Pertamina yang disebut sebagai areal penghasil minyak pertama di Bumi Cenderawasih.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Muhammad Musa'ad mengatakan kawasan Klamono adalah bagian sejarah penemuan minyak bumi di masa Hindia Belanda pada abad ke-19.
Baca juga: Filosofi Tifa Obor Api PON XX, Penuh dengan Simbol Kekayaan Budaya Tanah Papua
"Daerah Klamono, merupakan daerah eksplorasi minyak dan gas pertama di Tanah Papua," ujar Musa'ad, Senin (27/9/2021) dikutip dari Tribun Papua Barat.
Ia menuturkan, eksplorasi minyak dan gas di Klamono, dimulai sejak tahun 1936 hingga sekarang.
"Sehingga sudah selayaknya, PON XX 2021 di Provinsi Papua mengambil sumber api abadi dari gas alam yang ada di Klamono," tuturnya.
Baca juga: Pesona Teluk Youtefa, Arena Dayung PON XX Papua, Jadi yang Terindah di Indonesia
Selain daerah pertama, lanjut Musa'ad, Klamono merupakan awal pesatnya industri minyak dan gas bagi kehidupan manusia.
"Api yang diambil dari Klamono, Kabupaten Sorong, juga menjadi awal pertama kirab di Tanah Papua," ucap Musa'ad.
"Sehingga, lewat wilayah yang punya nilai historis yang kuat, Indonesia pun mencatat sejarah baru PON di Tanah Papua," imbuhnya.
Sementara itu Bupati Sorong Johny Kamuru mengaku sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan tersebut.
"Dalam sejarah PON di Republik Indonesia, pesta olahraga akbar ini baru pernah terjadi di Tanah Papua," ujar Kamuru saat pelepasan api PON dari Klamono, Kabupaten Sorong.
Baca juga: PON XX Papua, Gubernur Lukas Enembe Janji Tunjukkan Merah Putih Selalu di Hati
Dikutip dari Antaranews.com, di Klamono, api abadi tersebut diterima mantan atlet sepak bola Papya Ronny Wabia dan Orizan Solossa lalu diarak menuju Bandara Internasional Domine Eduard Osok untuk terbang ke Biak.
Selanjutnya api abadi PON XX Papua akan mengelilingi lima wilayah adat di Papua selama enam hari berturut-turut sejak 29 September 2021 hingga 2 Oktober 2021.
Lima wilayah yang dilewati adalah Biak (Saireri), Timika (Mee Pago), Wamena (La pago), Merauke (Ha Anim), Kabupatan/Kota Jayapura (Mamtabi/Tabi) dan berakhir di Stadion Lukas Enembe.
Pada setiap kota, api akan diterima dan dikirabkan mengeliling kota tersebut serta disemayamkan dengan seni budaya yang melibatkan Pemda, TNI-Polri dan kelompok masyarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.