Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Siswa Positif Covid-19, PTM 1 Sekolah di Salatiga Dihentikan Sementara

Kompas.com - 02/10/2021, 08:49 WIB
Dian Ade Permana,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Klaster penularan Covid-19 terjadi di sebuah sekolah dasar yang ada di Kota Salatiga.

Para siswa SD Negeri Gendongan 1 yang terpapar saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, ada enam siswa yang dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Tidak Ada Klaster Sekolah di Salatiga, Jam Belajar PTM Terbatas Akan Ditambah

"Karena kasus ini, sekolah tersebut ditutup dan tidak ada pembelajaran tatap muka (PTM) selama satu minggu," jelasnya saat dihubungi, Sabtu (2/10/2021).

Yuliyanto mengungkapkan, sekolah tersebut telah menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan peserta didik.

"Jadi pada Sabtu (25/9/2021) ada siswa yang batuk dan demam. Kemudian Selasa (28/9/2021) periksa Puskesmas Sidorejo Kidul dan dilakukan swab PCR, hasilnya positif," terangnya.

Baca juga: Siswa yang Taat Prokes Saat Hari Pertama PTM Terbatas di Salatiga Diberi Susu dan Roti

Kemudian pada Rabu (29/9/2021), kepala sekolah diinfokan dari staf Puskesmas Sidorejo Kidul bahwa salah satu peserta didik terkonfirmasi positif Covid-19.

"Selanjutnya dilakukan swab massal pada Jumat (1/10/2021) kepada 13 siswa dan guru yang saat itu berada di ruangan yang sama, hasilnya enam orang yang positif. Semua kontak erat diharuskan isolasi mandiri," kata Yuliyanto.

Dari hasil koordinasi, kata Yuliyanto, sekolah itu menghentikan PTM terbatas sementara untuk satu minggu ke depan, mulai Sabtu (2/10/2021) hingga Jumat (8/10/2021).

"Dilakukan penyemprotan disinfektan agar penularan tidak meluas," ungkapnya.

PTM tetap dilanjutkan 

Yuliyanto menegaskan, dengan adanya kasus ini, pelaksanaan PTM di sekolah lain tetap dilanjutkan.

"Penghentian PTM sementara hanya untuk yang ada kasus Covid-19. Dengan adanya kasus ini, penerapan protokol kesehatan jangan hanya seremony semata, semua harus diperiksa dengan seksama, kalau memang ada yang sakit harus tegas disampaikan untuk tidak berangkat sekolah. Screnning awal dari rumah dan orangtua, kemudian pihak sekolah harus tegas," paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Salatiga Yuni Ambarwati menyampaikan keselamatan siswa adalah hal yang utama.

"Sekolah yang ada siswa terpapar Covid-19 langsung ditutup agar kasus tidak meluas," ungkapnya.

Mengenai rencana penambahan jam belajar siswa di Salatiga, menurut Yuni akan dilakukan evaluasi terlebih dulu.

"Kita menunggu izin dari Satgas Covid-19, tidak akan tergesa-gesa karena banyak yang harus dipertimbangkan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Hubungan Asmara Sesama Jenis di Balik Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali

Regional
Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Sempat Ditutup 6 Jam, Akses Padang-Solok Dibuka Kembali

Regional
Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Maju Pilkada Banten 2024, Arief R Wismansyah Ikut Penjaringan 3 Partai

Regional
Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Bocah Penjual Kue yang Tewas Kecelakaan di Pontianak Dikenal Gigih, Emoh Pulang Sebelum Dagangan Habis

Regional
Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Soal Pengangguran, Pj Gubernur Sebut Banten Jadi Tujuan Mencari Pekerjaan

Regional
Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Naskah Kuno Banyuwangi Diusung Perpusnas Masuk ke Ingatan Kolektif Nasional 2024

Kilas Daerah
Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Bikin Gempar Undip, Nicholas Saputra Motivasi Mahasiswa Hadapi Ketidakpastian Masa Depan

Regional
LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

LKPD Kabupaten HST Kembali Raih Opini WTP dari BPK

Regional
3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

3 Warga Gunungkidul yang Jalan Kaki ke Jakarta untuk Temui Prabowo Sampai Purworejo, Minta Jalan Tol Masuk Gunungkidul

Regional
Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Banjir Rob Pantura Sayung Demak Mulai Surut, Pemotor: Masih Mengganggu

Regional
PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

PAN Usung Istri Bupati di Pilkada Kabupaten Solok 2024

Regional
Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Gunung Ile Lewotolok Meletus 65 Kali Selama 6 Jam, Status Siaga

Regional
Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Polisi Tangkap Penipu Modus Jual Barang di Aplikasi Belanja Online

Regional
Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Kecelakaan di Pontianak, 2 Bocah Penjual Kue Meninggal

Regional
Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Longsor di Sitinjau Lauik, 2 Warga Dilaporkan Hilang, Diduga Tertimbun

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com