Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digiring Polisi, Pelaku Sodomi 26 Murid Ponpes Bilang "Demi Allah Ini Fitnah"

Kompas.com - 30/09/2021, 20:31 WIB
Aji YK Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Pengawas salah satu pondok pesantren di Kabuapten Ogan ilir, Sumatera Selatan inisial IA (20) yang ditangkap polisi terkait dugaan kasus sodomi santri membantah bahwa telah melakukan aksi tersebut.

Ucapan itu dilontarkan IA ketika ia digiring penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Selatan untuk dihadirkan dalam gelar perkara, Kamis (30/9/2021).

“Demi Allah ini fitnah,” kata IA sembari menutupi wajahnya. 

Nama IA sendiri muncul setelah polisi sebelumnya menangkap JD yang merupakan pengajar di pondok pesantren. 

Baca juga: Pengasuh Asrama Diduga Sodomi 3 Bocah di Solok, Pelaku Diburu Polisi

Beraksi 13 kali

Ia lebih dulu ditangkap setelah 26 korban membuat laporan di Polda Sumatera Selatan.

Dari hasil pengembangan tersangka IA ternyata ikut melakukan aksi yang sama.

Keterangan itu didapatkan dari JD serta beberapa saksi lain dan seorang korban yang sudah disodomi oleh IA.

Baca juga: Oknum Pengajar Ponpes Cabuli 26 Anak Laki-laki gara-gara Penasaran, PPPA Sumsel: Ini Kejadian Luar Biasa

“Tersangka sudah melakukan aksinya 13 kali terhadap seorang korban yang juga santri di pondok pesantren tersebut,”  kata Wakil Drirektur Reserse Kriminal Umum (Wadirum) Polda Sumsel AKBP Tulus Sinaga, dalam gelar perkara, Kamis (30/9/2021).

Tulus mengatakan, aksi sodomi itu terjadi di kamar, ruang tunggu sampai ruang belajar.

Tersangka IA beraksi ketika melihat situasi pondok mulai sepi.

“IA dan JD ini sama-sama bekerja di pondok pesantren itu, korbannya santri pondok yang masih dibawah umur,” jelasnya.

Baca juga: Oknum Guru Ponpes Terlibat Kasus Pencabulan 26 Muridnya, Giliran Pengawas Asrama Ditangkap

 

IA menyangkal, polisi sebut adaketerangan saksi jadi bukti

Sementara itu,  Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Sumsel, Kompol Masnoni menambahkan,  meski IA menyangkal mereka sudah memiliki cukup bukti untuk menetapkan sebagai tersangka.

Dimana bukti itu merupakan keterangan langsung dari korban serta para saksi yang melihat IA melakukan aksinya tersebut.

“Ada enam saksi yang melihat pelaku ini menggerayangi korban di kamar semuanya santri,” kata Masnoni.

Masnoni menyebutkan, jabatan tersangka sebagai wali asrama di pondok pesantren itu ia gunakan untuk menarik para korban dimana mereka diancam akan dikeluarkan bila tidak menurut.

“Jadi tidak masalah kalau tersangka membantah itu haknya, tetapi bukti kita sudah kuat,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Saat Penjual Siomay di Semarang Curi 675 Celana Dalam...

Regional
Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Eks Pejabat BUMD Cilegon Jadi Tersangka Korupsi Jalan Pelabuhan Rp 7 Miliar

Regional
Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Jembatan Gantung Ngembik Magelang Dibongkar Lusa, Warga Bisa Lewat Jalur Alternatif Ini

Regional
Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Anggota Geng Motor Pembacok Pelajar SMA Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Rawan Terdampak Longsor, Warga Wolotopo Timur Ende Akan Direlokasi

Regional
Soal 'Presidential Club', Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Soal "Presidential Club", Gibran: Untuk Menyatukan Mantan Pemimpin

Regional
Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Niatnya Berkonsultasi dengan Megawati Dinilai Tak Tepat, Gibran Buka Suara

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Senin 6 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Awal Mula Perkenalan Suami di Cianjur Nikahi Istri yang Ternyata Laki-laki

Regional
Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Kesal Kakinya Terinjak, Pemuda di Mamuju Tikam Seorang Pria

Regional
Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Bertemu Pj Gubernur Jateng, Bupati Arief Minta Ruas Jalan Provinsi di Blora Diperbaiki

Regional
Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Pengerjaan 14 Proyek Perbaikan Jalan di Kebumen Dikebut, Mana Saja?

Regional
Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Kerangka Manusia Berpeci di Jalur Pendakian Gunung Slamet Berjenis Kelamin Laki-laki, Usianya 25 Tahun

Regional
7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

7 Pemuda Pemerkosa Remaja 15 Tahun di Babel Ditangkap

Regional
Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Gagal Menyalip, 3 Bocah yang Berboncengan Motor Tabrak Tiang Listrik, 2 Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com