Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Keindahan Danau Maninjau Sumbar, Ada Cerita Legenda Bujang Sambilan jadi Ikan, hingga Misteri Ratusan Ton Ikan Mati

Kompas.com - 26/09/2021, 10:35 WIB
Rahmadhani,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Danau Maninjau kini menjadi perhatian nasional usai dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2021 tentang Penyelamatan Danau Prioritas Nasional pada 22 Juni 2021 lalu.

Artinya untuk ke depannya danau vulkanik ini akan dibenahi untuk memulihkan ekosistem dan lingkungan sekitarnya sehingga mampu mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat.

Selain masalah ikan yang mati mendadak setiap tahun, Danau Maninjau punya keindahan dan keunikan tersendiri. Seperti dimuat dalam website resmi Pemerintah Kabupaten Agam, https://www.agamkab.go.id/Agamkab/profil.

Danau Maninjau ini terletak di Kabupaten Agam tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya. Danau yang luasnya mencapai 94,5 Km2 ini dikelilingi oleh perbukitan.

Sehingga banyak yang menyebut danau ini seperti kuali karena bentuknya yang dikelilingi perbukitan.

Baca juga: 160 Ton Ikan Nila di Danau Maninjau Mati Keracunan

Pesona Danau Maninjau

Danau ini memiliki pesona yang indah apalagi dilihat dari kelok 44. Jika ingin menuju danau ini kita akan disuguhkan pemandangan indah sepanjang jalan, karena seakan berjalan mengelilingi danau.

Dari Padang kita bisa menempuh perjalanan ke Danau Maninjau dengan terlebih dahulu melewati Lubuk Basung. Butuh waktu sekitar 1,5 jam perjalanan untuk ke sana.

Sementara jika dari arah Bukittinggi juga butuh waktu sekitar satu setengah jam tapi kita akan disuguhkan dengan pemandangan indah sepanjang menelusuri kelok 44.

Baca juga: Ingin Bikin Kedai di Tepi Danau Maninjau, 2 Warga Adat Ini Dituntut 10 Bulan Penjara

Keindahan yang memukau mata juga menjadikan dibukanya pariwisata paralayang di kawasan Puncak Lawang.

Pemandangan Danau Maninjau di Sumatera Barat.Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Pemandangan Danau Maninjau di Sumatera Barat.

Terbang beberapa menit, pengunjung akan disuguhkan dengan keindahan panorama Danau Maninjau nan elok.

Tak hanya menyajikan panorama yang indah, Danau Maninjau juga menjadi daya tarik karena merupakan tempat kelahiran Buya Hamka.

Baca juga: 100 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau

Kasus ratusan ton ikan mati

Seperti dikatakan Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Agam Syatria, banyak hal menarik yang terdapat di danau ini. Misalnya ikan endemik Danau Maninjau. Yaitu rinuak, yang hanya hidup di kawasan danau.

Ikan berukuran kecil ini begitu gurih dan manis begitu dimakan, sebagai rasa khas ikan Danau Maninjau.

Baca juga: Promosikan Wisata Danau Toba Aman, 20 Kapal Motor Konvoi Rayakan Harhubnas

 

Tak hanya terkenal dengan rinuak, Danau Maninjau juga mampu menopang ekonomi masyarakat dengan keramba jala apungnya.

Panorama Danau Maninjau terlihat dari Bukittinggi, Sumatera Barat, Senin (20/3/2012). Danau yang terbentuk dari aktivitas vulkano tektonik ini berada tepat di jalur sesar Sumatera.KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Panorama Danau Maninjau terlihat dari Bukittinggi, Sumatera Barat, Senin (20/3/2012). Danau yang terbentuk dari aktivitas vulkano tektonik ini berada tepat di jalur sesar Sumatera.

Kebanyakan yang dibudidayakan adalah jenis ikan nila air tawar dan ikan rayo.

Sayangnya, dengan banyaknya keramba telah membuat Danau Maninjau tak seindah dulu lagi. Bau amis menyengat akan terasa ketika kita memasuki kawasan danau.

Baca juga: Keindahan Danau Pading, Lahan Bekas Tambang yang Populer Saat Pandemi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
'Bullying' Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

"Bullying" Suporter Persib Bandung, 2 Warga Solo Ditangkap

Regional
50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

50 Rumah Warga Terdampak Banjir Lahar Gunung Lewotobi NTT

Regional
Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Siap Gencarkan Sport Tourism, Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Antusias

Regional
Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Polisi Tangkap 14 Orang Geng Motor Pelaku Tawuran yang Tewaskan Pelajar SMA

Regional
Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Tawuran Geng Motor Tewaskan 1 Pelajar SMA, Dipicu Saling Tantang di Medsos

Regional
Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Pembeli Timah Ilegal di Sungai Bangka Ditangkap, Total Ada 14 Tersangka

Regional
Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Geng Motor Tawuran di Bandar Lampung, 1 Korban Siswa SMA Tewas

Regional
Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Wilayah Terdampak Longsor dan Banjir Luwu Terisolasi, Pemprov Sulsel Salurkan Bantuan dengan Helikopter

Regional
Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Calon Independen di Pilkada Nagekeo Wajib Kantongi 11.973 Dukungan

Regional
Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Mahasiswa Unlam Hilang Saat Reboisasi di Hutan Kapuas Kalteng

Regional
Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Curug Putri Carita di Pandeglang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

ART di Sukabumi Tewas Diduga Dibunuh di Rumah Majikan, Pelaku Ditangkap Dalam Bus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com